Jombang, www.beritamadani.co.id – Sudah sepuluh (10) tahun lebih BUMDes Aneka Usaha Desa Jatigedong dipercaya oleh pihak PT Chiel Jedang Indonesia (CJI), untuk mengelola Scrub (rosokan) yang dihasilkan dari PT CJI yang berada di wilayah Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang Jawa Timur .
Seperti yang disampaikan Beni. Selaku Kepala Divisi Administrasi di PT CJI Ploso pada waktu dengar pendapat , bahwa pengelolaan Scrub yang diserahkan ke BUMDes Aneka Usaha itu merupakan bentuk CSR dari PT CJI untuk masyarakat yang berada di Pabrik.
“Pengelolaan Scrub yang kami percayakan ke pihak BUMDes, kalau menurut kami Itu merupakan CSR dari kami, karena harga Scrub yang kami berikan ke BUMDes dibawah standart, kalau itu bukan merupakan CSR sebenarnya kami bisa melelang dengan harga tertinggi,” ungkap Beni.
Beni juga menjelaskan bahwa tujuan PT CJI memberikan pengelolaan Scrub ke Pihak Desa melalui BUMDes, agar keuntungan yang diperoleh bisa untuk kesejahteraan warga masyarakat di sekitar lingkungan Pabrik CJI Ploso, karena mungkin warga sekitar itulah yang merasa terganggu dengan aktivitas produksi PT CJI, disamping itu hal itu bisa menjadi bukti kepedulian pihak PT CJI kepada masyarakat .
Kalau mendengarkan apa yang disampaikan Beni selaku salah satu pimpinan di PT CJI Ploso , seharusnya keberadaan BUMDes Aneka Usaha tersebut kalau pengelolaannya benar akan bisa membawa kesejahteraan bagi warga masyarakat terutama warga Desa Jatigedong , yang selama ini pengelolaan Scrab di kuasai oleh BUMDes Aneka Usaha milik Desa Jatigedong .
Akan tetapi hal tersebut diatas berbanding terbalik dengan yang disampaikan oleh beberapa warga Desa Jatigedong yang sempat ditemui awak media ini di lapangan. Samirin (bukan nama sebenarnya) mengatakan dengan bahasa Jawa logat Jombangan mengatakan,”Opo Cak seng penak lan makmur yo cuma pamong lan pengurus BUMDes e’, uwong koyok awak dewe iki yo pancet ae lek gak mreman gak iso mangan”, ujarnya.
Sedangkan (PW) yang merupakan Ketua RW 03 Desa Jatigedong ketika diwawancarai via phone mengatakan,”Selama ini saya dan masyarakat sekitar sini belum pernah mendapatkan apa-apa dari pihak BUMDes , saat ini kegiatannya seperti beku baik dari pengurus BUMDes-nya maupun perangkat desa-nya saya pribadi sudah gak percaya dengan pengurus BUMDes yang saat ini,” tegas (PW).
Pak RW tersebut juga mengatakan bahwa selama ini pengelola BUMDes Aneka Usaha tidak transparan , (PW) juga menceritakan bahwa dulu pernah ada temuan diduga penyelewengan anggaran sebesar Rp 588.000.000,- tapi sampai sekarang prosesnya belum jelas.
“Pengurus BUMDes saat ini kurang terbuka dalam pengelolaan keuanganya, kalau menurut saya diganti saja semuanya Pengurus BUMDes yang saat ini,”ungkap pak RW.(Sobi)