Malang, www.beritamadani.co.id – Dalam menghadapi meningkatnya volume kendaraan menjelang Idul Fitri 1445 Hijriah/2024, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah menyiapkan petugas dan relawan untuk mengantisipasi 9 titik rawan kemacetan yang perlu diperhatikan masyarakat.
Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra memaparkan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah antisipatif untuk meminimalkan dampak kemacetan yang dapat terjadi di Kota Malang.
Jaya menjelaskan, satu dari titik rawan tersebut yakni berlokasi di jalanan seputar pusat perbelanjaan Kota Malang. Yang diperkirakan akan menjadi pusat penumpukan volume kendaraan. Untuk itu, Jaya menekankan pentingnya kerja sama dan kesadaran seluruh elemen masyarakat dalam mengatasi situasi ini.
“Kami memohon adanya kesadaran dan kesabaran. Karena semuanya memang ingin memanfaatkan momen, ingin berbelanja, sehingga memang kepadatan arus di jalanan meningkat,” terang Jaya, saat diwawancarai www.beritamadani.co.id usai rapat bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Kota Malang, Senin (25/3/2024).
Selain pusat perbelanjaan, titik-titik rawan kemacetan lainnya juga termasuk Jalan Ahmad Yani atau di persimpangan gedung Malang Creative Center (MCC). Jalan Dinoyo, jembatan Soekarno-Hatta, seputar Kelurahan Kacuk, exit tol Madyopuro, Jalan Ki Ageng Gribig, Mayjend Sungkono, dan area Pasar Gadang.
Masih menurut Jaya, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi kemacetan menjelang lebaran ini. Salah satunya dengan mempersiapkan tim yang akan bekerja sama dengan juru parkir, untuk membantu mengatur lalu lintas secara lebih efisien.
“Begitupula dari pengunjung, kami harap kesadarannya, misal salah satu pusat perbelanjaan dilihat sudah padat, kami mohon untuk bisa mengunjungi pusat perbelanjaan lainnya,” imbuhnya.
Selain itu, menurutnya juga telah disiapkan jalur-jalur alternatif untuk mengurangi kepadatan volume kendaraan yang mungkin terjadi. Jaya menekankan, langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu menjaga kelancaran arus lalu lintas dan mengurangi kemacetan di Kota Malang selama periode Lebaran.
“Kami juga telah menyiapkan Pos Pengamanan, pos pantau, dan pos pelayanan. Salah satunya di depan Stasiun Kota Baru Malang. Fungsinya selain memastikan keamanan bagi pengendara, termasuk juga untuk mengatur arus lalu lintasnya. Bagaimana nanti rekayasa lalin yang perlu diterapkan, sifatnya konsituasional,” tutup Jaya.
Sementara itu, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menambahkan perlunya koordinasi yang erat antara forum lalu lintas dan forum penataan ruang di Kota Malang. Menurut Wahyu, koordinasi antara kedua forum ini sangat penting untuk menghindari kemacetan, terutama terkait penggunaan lahan dan penentuan area parkir yang harus jelas.
“Karena penggunaan lahan yang ada di Kota Malang, direncanakan oleh forum tata ruang. Jika tidak disinkronkan dengan apa yang menjadi bahasan dalam forum lalu lintas, pasti akan banyak kemacetan,” tegas Wahyu.(Yuni)