Kota Malang, www.beritamadani.co.id – Serangkaian strategi yang dilakukan secara kolaboratif oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang mulai membuahkan hasil terkendalinya inflasi diawal tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat angka inflasi bulan ke bulan pada Januari 2023 sebesar 0,15 persen. Adapun inflasi tahun ke tahun sebesar 6,06 persen.

Secara komparatif angka inflasi bulan ke bulan Kota Malang merupakan yang terendah di Jawa Timur sekaligus dibawah angka nasional. Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Kota Malang, Erny Fatma Setyoharini dalam agenda rilis berita resmi statistik, Rabu (1/2/23).

Erny pada kesempatan ini juga menyebutkan beberapa catatan penting yang terjadi sepanjang Januari 2023. Diantaranya adalah kebijakan kenaikan tarif cukai rokok pada 1 Januari dan kenaikan suku bunga acuan pada 19 Januari. Selain itu adanya kebijakan penurunan harga bensin dan solar pada 3 Januari.

“Mudah-mudahan penurunan harga BBM ini tentu berpengaruh pada harga komoditas lainnya terutama yang berdampak langsung dengan BBM,” kata Erny.

Lebih lanjut perempuan berjilbab tersebut menyampaikan bahwa sektor transportasi mengalami deflasi sebesar 2,11 persen dengan andil inflasi – 0.3036 persen. Hal ini terpengaruh adanya beberapa kebijakan Pemerintah terkait harga BBM.

Walaupun secara month to month kelompok transportasi mengalami deflasi, namun secara year on year, kelompok transportasi ini masih menduduki peringkat pertama inflasi sebesar 16,98 persen dengan andil 2,17 persen.

“Sementara yang mengalami inflasi tertinggi adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan angka inflasi sebesari 1,15 persen dengan andil inflasi 0,2599 persen. Diurutan berikutnya adalah kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,96 persen dengan andil inflasi 0,1718. Dan diikuti oleh kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi 0,3 persen. Dengan andil inflasi sebesar 0,0187 persen,” paparnya.

Beberapa produk yang memiliki andil inflasi tertinggi adalah kontrak rumah. Perempuan berkaca mata ini menyebut bahwa kenaikan harga kontrak rumah biasanya terjadi pada awal tahun. Sementara untuk deflasi utamanya dipengaruhi oleh angkutan udara.

Berdasarkan data BPS terkait perkembangan inflasi di Kota Malang selama 2010 hingga 2022, tercatat kota terbesar kedua di Jawa Timur ini mengalami inflasi tertinggi pada tahun 2013 dan 2022 yang dipengaruhi oleh adanya penyesuaian harga BBM.

“Kita harus optimis namun tetap waspada di tengah ketidakpastian. Luar biasa TPID Kota Malang benar-benar bekerja keras untuk pengendalian inflasi dan membuahkan hasil untuk inflasi month to month terendah dari tujuh kota lainnya di Jawa Timur. Jadi sinergi yang harmonis antara TPID dan BPS. Dari data yang kami rilis selalu direspon positif oleh TPID sehingga berdampak pada angka inflasi yang kami sampaikan,” tutupnya.

Terpisah, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyambut baik dan menyatakan kesiapan seluruh jajarannya untuk terus mengawal inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi mencermati dinamika ekonomi global saat ini.

“Dalam berbagai kesempatan selalu saya tekankan, bahkan tidak hanya kepada jajaran TPID, tapi masyarakat juga kita ajak untuk turut berperan. Angka inflasi yang rendah ini tentu jadi bekal optimisme ditengah kewaspadaan yang wajib kita jaga terus,” pungkas Sutiaji. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>PCNU Kota Batu Bentangkan Bendera NU Raksasa Pecahkan Rekor Muri</strong>
Next post <strong>Babinsa Koramil 0833/04 Sukun Membantu Menangani Tanah Longsor</strong>