Batu, www.beritamadani.co.id – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember bekerjasama dengan Halal Center Bahrul Maghfiroh, menyelenggarakan Capacity Building, 5-8 April 2021 di Batu Malang. Peserta berasal dari perwakilan pondok pesantren di Jember yang selama ini telah memiliki beberapa unit usaha. Sebanyak 26 peserta hadir dan mengikuti pelatihan kewirausahaan yang disampaikan para praktisi bisnis. Peserta diharapkan bukan hanya menguasai ilmu agama tapi mulai mengenal spirit entrepreneurship.

Era 5.0 bukan hanya sekedar masuk dunia digital, tapi melibatkan kekuatan society. Pondok pesantren sebagai society pasti punya pengalaman panjang dan terbiasa mengambil peran. Para santri diharapkan percaya diri dan segera membekali diri untuk menyambut era digital 5.0, sehingga mampu bersaing dan mengembangkan ekonomi pesantren.

Ekosistem halal dan implementasi ekonomi syariah menjadi tema utama yang disampaikan lansung oleh Prof Mohammad Bisri, M.S., mantan rektor UB (Universitas Brawijaya) yang sekarang fokus mengelola Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang. Selanjutnya Tri Darmanto, Direktur Halal Center Bahrul Maghfiroh, membekali peserta dengan materi business mindset terutama terkait unit-unit usaha yang ada di pondok pesantren. Para praktisi bisnis akan melengkapi dengan materi manajemen bisnis, manajemen keuangan, digital marketing, branding dan inovasi agrobisnis. Pengalaman semua pemateri diharapkan bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi para santri.

Disruptions terjadi dibanyak sektor bisnis, memaksa banyak pebisnis berpikir keras agar bisa bertahan, bukan lagi memenangkan persaingan. UKM yang dikenal lebih lincah justru memiliki daya tahan lebih kuat dibanding perusahaan besar. Saat ini momentum UKM bisa menyalip di tikungan, diharapkan bisa dicapai para UKM binaan Bank Indonesia Jember.

Sementara halal telah menjadi isu penting di segala aspek kehidupan, bahkan kedepan UKM harus sadar tentang Sistem Penjaminan Halal Internal (SPMHI). Saat ini banyak ditemukan fakta masih banyak pelaku bisnis belum memahami filosofi halal dengan benar. Edukasi harus terus dilakukan agar muncul perilaku dan budaya baru disemua tahapan bisnis termasuk masyarakat sebagai konsumen. Halal harus terjadi dari hulu sampai hilir, semua proses dikawal secara ketat. Nantinya konsumen akan tenang ketika semua produk yang dibeli sudah memenuhi persyaratan halal. Halal bisa menjadi added value bagi UKM agar bisa memenangkan persaingan.

Bahrul Maghfiroh bekerjasama dengan PT.Narendra Food, BM sendiri telah memproduksi keju mozzarella dan bisa menjadi contoh produk kreatif yang dikelola pondok pesantren. Selama ini mampu memproduksi 4-5 ton keju per bulan mozzarella dan dipasarkan online ke seluruh kota di Indonesia. Peserta akan dikenalkan proses sejak produksi dan bagaimana menguasai pasar. (*/red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Walikota Malang Sutiaji Launching E-SPPT PBB, Optimis PAD Sektor Pajak Akan Naik
Next post Kapolda Jatim Lakukan Pengecekan Kesiapan Penyekatan Arus Mudik Lebaran 2021