Blitar, www.beritamadani.co.id – Sebanyak 29 Kelompok Kesenian Jaranan, mengikuti Festival Barong Jatim, bertempat di Amphiteater yang berada di Kawasan Wisata Candi Penataran, pada Sabtu (24 Juni 2023).
Sekira pukul 16.00 WIB., acara dimulai dengan musik iringan Gamelan Lokananta Singo Barong.
Para peserta menampilkan diri, berusaha menjadi yang terbaik, di hadapan Dewan Juri yang terdiri dari Ahli Seni Tari, Seni Pertunjukkan, dari Alumni ISI, Seni Tari Yogjakarta.
Di hadapan ribuan penonton yang memenuhi tribun Amphiteater, juga ada beberapa turis dari USA, dan Belanda. Sehingga menambah semangat para peserta yang berunjuk tampil sempurna hingga , selesai giliran peserta No.29, tepat pada pukul 22.00 WIB., Sabtu malam Minggu kemarin.
“Terimakasih kepada para senior saya di LP2BN, yang telah memberi kesempatan kita para pemuda milenial untuk turut serta dalam upaya pelestarian seni budaya leluhur kita, khususnya Seni Barong Jatim,” ungkap Kolam Siharta, penggagas dan penanggungjawab festival tersebut.
“Harapan kami, ini bisa menjadi embrio yang berkembang ke seluruh penjuru negeri dari Blitar, untuk Nusantara, demi lestarinya budaya kita,” imbuhnya.
Festival yang digelar dalam rangka memeriahkan Kirap Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong ke-12 kali ini, terselenggara berkat tradisi gotong-royong, yang sudah menjadi motto anggota LP2BN di seluruh tanah air.
“Sesuai tema besar Kirap Tumpeng Agung Nusantara Gotong Royong ke-12 kali ini, adalah: Kumambange Watu Item, Sileme Prau Gabus,” ujar Ki Aris Sugito di tempat terpisah.
“Luar biasa, pertunjukkan Festival kali ini. Saya yang biasa hidup di Amerika, Gandrung sama Leak Bali. Eh, ternyata di Blitar dan sekitar itu tradisi juga ada. Bahkan Raja dan Ratunya Leak, yakni Singo Barong, Baga Raja, dan Naga Gini, diketahui memiliki ilmu yang diajarkan oleh Nyai Calon Arang,” komentar, R. Ayu Ida Farida Soeroyo, dari Solo yang mengikuti acara lewat VC.
“Salut untuk semua peserta dan para pemenang, saya akan banyak belajar untuk saya kabarkan ke Amerika dan Eropa,” imbuhnya. (Ki Ageng Jontor Siswanto)
