Malang, www.beritamadani.co.id – Museum Gubug Wayang merupakan wahana edukasi budaya yang berdiri bagi masyarakat yang memiliki kerinduan sederhana yaitu “Menyatukan Bangsa Melalui Budaya”. Museum yang berlokasi di Jl. R.A Kartini No.23 Kota Mojokerto tersebut bergerak mengoleksi berbagai macam wayang, dan melakukan penyelamatan berbagai macam artefak yang memiliki sifat kamardikan.
Sebagai ruang aktif untuk berinovasi, Museum Gubug Wayang mempertahankan kebudayaan yang relevan dengan perkembangan zaman juga memiliki program dan kegiatan didalamnya. Salah satu program tersebut yaitu program Temporary Museum yang saat ini sedang digalakkan di UIN Surabaya.
Tema yang diusung dalam program temporary museum pada kesempatan kali ini yaitu “Wali Songo” yang juga ditambahkan sosok Ir. Soekarno, KH. Hasyim Asy’ari, dan Abdurrahman Wahid, sekaligus ditambahkan koleksi artefak guci dan keramik pada masa perdagangan China-Majapahit. Museum Gubug Wayang bersama UIN Surabaya sepakat mengusung tema “Wali Songo” dalam bentuk wayang golek, yang diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana edukasi, inspirasi, dan hiburan yang sangat digemari oleh masyarakat, hingga seluruh civitas academica di UIN Surabaya.
Selain itu, keberadaan program ini berperan sebagai sarana pengenalan tokoh-tokoh penyebaran agama Islam melalui perdagangan menggunakan media informasi yang cukup efektif dan nyata . Tema ini dirasa cocok dan tepat untuk mengawali kerja sama diantara Museum Gubug Wayang bersama UIN Surabaya demi mendukung aktivitas pembelajaran di UIN Surabaya. Program temporary museum ini akan terus berlanjut hingga 4 tahun kedepan dengan pemuktakhiran dan pergantian koleksi sesuai dengan kesepakatan bersama dan kebijakan aktivitas pembelajaran di UIN Surabaya. (Yuni)