IMG-20200207-WA0000 IMG-20200207-WA0001

Kediri, www.beritamadani.co.id – Kediri bisa dikatakan gudangnya situs bersejarah warisan dari nenek moyang kita terdahulu, salah satu diantaranya adalah Situs Panjer. Situs ini terletak di Desa Panjer, Kec.Plosoklaten, Kab. Kediri. Diceritakan bahwa keberadaan situs ini sangat erat hubungannya dengan sejarah Adipati Panjer, yang disebut juga dengan Eyang Suryo,  tokoh yang berkuasa yang mendirikan  Desa Panjer.

Bila kita berkunjung ke situs ini, di dalam pendopo ada suatu tempat atau ruang tersendiri sebagai tempat khusus ritual dan sangat sakral, terlihat nampak jelas terdapat peninggalan sebuah patung atau arca tidak lain adalah Patung Eyang Suryo atau Eyang Adipati Panjer itu sendiri.

Kepala Desa Panjer, Suhadi, ketika bertemu dengan Tim Liputan www.beritamadani.co.id,  mengatakan,”Saya berharap Situs Panjer ini lebih baik, lebih maju dari yang sebelumnya karena sebelumnya prioritas pembangunan focus arahnya ke pertanian desa, Tahun 2020 ini prioritas pembangunan kita arahkan ke desa wisata. Memang sesuai petunjuk arahan dan anjuran dari Bupati Kab.Kediri, untuk Situs Sumber Towo atau Sumber Panguripan kita desain lebih baik lagi, untuk selanjutnya diberi tempat untuk mainan anak-anak. Selain itu di rencananakan akan dibangun warung-warung tempat berjualan pedagang kaki lima. Sehingga secara otomatis akan meningkatkan ekonomi warga Desa Panjer.”

“Khusus untuk Situs Adipati Panjer, kita ajukan usulan dengan dinas terkait untuk merenovasi bangunan joglo Situs Adipati Panjer, sekaligus untuk membenahi sebelah kanannya, disitu ada sungai dikawatirkan akan longsor bila tidak diplengseng, sekaligus untuk memperlancar normalisasi aliran Sungai Tempuran,”  pungkasnya.

IMG-20200207-WA0005 IMG-20200206-WA0041

Di tempat terpisah Tim Liputan www.beritamadani.co.id menemui Juru Kunci Situs Adipati Panjer, Sujali, menceritakan,” Eyang Adipati Panjer disebut juga Eyang Suryo Kusumo, yang mendirikan Desa Panjer. Oleh karena berkelahi dengan Joko Gendam atau Gendam Asmorodono, terkena sabetan pedang dari Pasukan Kepung, sehingga menyebabkan luka pada area dadanya, timbullah rasa sakit nyeri sangat hebat, akhirnya melarikan diri  ke Sumber Panguripan atau Sumber Towo. Sumber tersebut diyakini bisa menyembuhkan orang sakit bila berendam disitu, sakitnya bisa sembuh.”

“Eyang Adipati Panjer ketika mengambil air tidak jadi, disebabkan ada bidadari sedang mandi, beliaunya berdiam sejenak di bawah pohon bambu, waktu itu disapa tidak mau menjawab karena menahan rasa sakit akibat dari tusukan sabetan pedang, tidak adanya respon jawaban, sehingga bidadari itu menyabda jadi batu,”tuturnya.

Bila anda sahabat www.beritamadani.co.id, berminat berkunjung ke situs ini, kita juga bisa melihat lima sumber mata air, diantaranya sebelah timur sumber kemanten, sumber kamulyan, sumber panguripan, sumber adem ati dan tepat di belakang situs yang dikelilingi persawahan ada sungai kecil, sekitarnya ada tumbuhan bambu sangat rimbun sekali diberi nama Kali Tempuran. (DhePanggah/Candra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Depresi Karena Cinta Pemuda Asal Bukit Tinggi Nekat Gantung Diri
Next post Ketua DPRD Kab.Kediri Temui Ratusan Pendemo Sopir Damtruck