Kediri, www.beritamadani.co.id – Pemkab Kediri menggelar wayang kulit semalam suntuk tidak hanya saat suroan saja, seni pagelaran wayang juga ada dikala Hari Jadi Kabupaten Kediri. Wayang kulit ini digelar di halaman Sendang Tirto Kamandanu Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri (8/4/2024), sebelumnya diadakan ritual Mapag Banyu Suci.

Di Pagi hari, Ir Adi Suwignyo, selaku Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Kediri menyampaikan, “Ini merupakan prosesi tahunan dan mengambil air suci ,merupakan rangkaian hari jadi yang jatuh pada 26 Maret 2024”.

Kegiatan mengambil air dari tujuh sumber di Bumi Panjalu yang bakal digunakan untuk ritual pembasuhan. Sebelumnya diawali dari mata air di Adipati Panjer yang berada di Desa Panjer Kecamatan Plosoklaten. Kemudian puncaknya dilakukan pengambilan air di wisata relegi Sendang Tirto Kamandanu Desa Menang Kecamatan Pagu pada jumat pagi.

Kemudian acarapun dilanjutkan pada malam hari dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk bersama Ki Gatot Wicaksono dengan lakon “Senopati Pinilih” bertempat di halaman Sendang Tirto Kamandanu Desa Menang-Kecamatan Pagu.

Mewakili Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Camat Pagu Nuning Zahro didampingi Kepala Desa Menang Linda Endrawati mengungkapkan, “Bahwa kegiatan malam ini adalah kegiatan dalam rangka menyongsong Hari Jadi Kabupaten Kediri ke 1220 tahun. Ia berharap kedepannya Kabupaten Kediri tetap guyup rukun dan kondusif, tentram dan seluruh warganya kecukupan dibawah kepemimpinan Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri,” jelasnya saat sambutan.

Pagelaran wayang sendiri tidak hanya sebagai hiburan semata ,akan tetapi wayang juga sebagai bayangan atau cerminan dalam kehidupan kita sehari- hari di dalamnya ada cerita kebaikan dan keburukan.

Selain itu,ditempat yang sama, Kabid Kesenian Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Nurvika Maharani S,STP MM juga menjelaskan, “Bahwa rangkaian Hari Jadi ini dimulai pada tanggal 1 Maret sampai dengan nanti 31 Mei 2024 yang diawali dengan pengambilan 7 air mata suci yang ada di Kabupaten Kediri. Acara kita majukan dan acaranya juga berjalan lancar dengan baik, juga sebagai nguri-nguri budaya Jawa, mulai dari wayangan ini juga akan ada ketoprak dan ludruk”, ungkapnya.

Acara wayangan berjalan lancar hingga larut malam dengan mengangkat cerita Wahyu Senopati dari Gatot Kaca seorang kesatria, bahwa cerita menunjukkan kebaikan. (diskominfokdr)

Previous post Pesan Bupati Kediri Edukasi Kelola Sampah dari Hulu sampai Hilir
Next post Sekda Kota Kediri Terima Piagam dan Plakat Golden Award IWO Indonesia