Kota Malang, www.beritamadani.co.id  – H.Pujianto, S.E., M.Hum., melaksanakan reses tahun terakhir,  diikuti oleh ratusan warga dan tokoh masyarakat RT, RW, Muslimat, Tokoh NU, dan masyarakat umum  Kecamatan Lowokwaru, pada Jum’at (17/11/23).

Pria, tiga periode duduk sebagai anggota dewan, Pujianto, sekarang berada di Komisi D. Kiprahnya menjadi legislator tidak diragukan lagi. Banyak yang sudah berhasil diperjuangkan untuk masyarakat Kota Malang, dan sekarang mendekat ke masyarakat, menyerap aspirasi terkait apa yang masih harus diperjuangkan dengan kedepan.

”Ketika sudah duduk di Dewan saya tidak hanya memikirkan wilayah Dapil saya (Lowokwaru) tetapi saya adalah wakil warga Kota Malang, dan akan memikirkan masyarakat Kota Malan. Harus menjadi wakilnya masyarakat Kota Malang di lembaga legislatif, sebagai fungsi kontrol terhadap eksekutif atau Pemerintah Kota Malang, disamping fungsi anggaran dan fungsi legislasi,” terang Pujianto saat memberikan pemaparan di hadapan ratusan peserta reses.

Warga pun juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Pujianto selama menjabat menjadi wakil rakyat,  dan sudah dirasakan manfaatnya, baik program masyarakat yang tercover melalui pokok pikiran (Pokir) DPRD Kota Malang, termasuk kinerja yang selama ini bisa dirasakan masyarakat Kota Malang.

Menariknya pada jaring aspirasi kali ini warga sangat antusias berebut dalam sesi tanya jawab. Menjawab pertanyaan dan masukan dari Priadi, salah satu peserta yang menanyakan permasalahan BPJS,  Pujianto yang juga menjadi salah satu penggagas kebijakan tersebut mengatakan, jika saat ini Pemkot Malang telah mengalokasikan dana kesehatan melalui PIP sebesar 200 miliar untuk warga Kota Malang khususnya, dan itu khusus untuk Kelas 3 saja. “Maka dari itu enggak usah khawatir jika ada warga yang sakit langsung saja ke Klinik atau Puskesmas hingga Rumah Sakit terdekat, cukup dengan menunjukan KTP nya saja sudah bisa ditangani,”ujarnya.

Ditanya terkait pendidikan yang masih memakai sistem Zonasi, Pujianto membeberkan, masyarakat tidak perlu khawatir karena dirinya akan mengusahakan kesetaraan dan kesejajaran antara sekolah negeri maupun swasta. “Artinya semua akan bisa, ada pemerataan baik sekolah negeri maupun swasta.Namun untuk swasta itu perlu dipikirkan dan dianggarkan, untuk fasilitas-fasilitas yang memadai agar bisa bersaing dengan sekolah negeri ,”pungkas Pujianto. (Yuni)

Previous post <strong>Pj Wali Kota Malang Ajak ASN Pemkot Malang untuk Tegakkan Netralitas</strong>
Next post <strong>Nurul Setyowati dari Komisi A Jaring Aspirasi bersama Warga Lowokwaru</strong>