Kediri, www.beritamadani.co.id – Pemkab Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, mengadakan Pagelaran “SenJa” Seni Jaranan Kediri ini bertempat di Pendopo Panjalu Jayati Kabupaten Kediri, dengan menggunakan Protokol Kesehatan ketat dan wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Acara ini disiarkan secara live streaming Youtube selama dua hari, Sabtu, (20/11/21) dan Minggu (21/11/21), dengan menampilkan beberapa Grup Jaranan yang ada di Kediri.

Hari ini Sabtu (20/11/21), live streaming dimulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB, menampilkan beberapa Grup Seni Jaranan antara lain; Turonggo Putro  Sakti Utomo, Suryo Putro Budoyo, Setyo Budoyo, Cahyo Turonggo Mudo, dan Tamtomo Sardulo Mudo. Sedangkan untuk besok, Minggu (21/11/21), live streaming dimulai pukul 12.00 WIB sampai dengan pukul 15.30 WIB, menampilkan beberapa Grup Seni Jaranan antara lain; Joyo Saputro, Ki Jati Moyo,  dan Satrio Putro. Kemudian dilanjutkan lagi pukul 19.30 WIB sampai dengan pukul 21.30 WIB dengan menampilkan Grup Pasjar Mego Budoyo, serta Asri Kartiko Budoyo.

Saat dikonfirmasi awak www.beritamadani.co.id Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Ir. Adi Suwignyo, M.Si. menyampaikan bahwa, “Agenda hari ini adalah live streaming jaranan yang dinamakan “SenJa” Seni Jaranan Kediri. Dimana nanti ada dua hari yang akan dimainkan, 10 grup jaranan diambil satu-satu per kecamatan. Ini menandakan bahwa Mas Bup konsen betul dengan kesenian, bahwa seni dalam keadaan pandemi tetap eksis walaupun tidak ada penontonnya tapi mengguanakan live streaming. Mudah-mudahan dengan adanya seni jaranan ini bisa berpengaruh terhadap kesenian lain untuk dapat tampil seperti ini dengan Protokol Kesehatan ketat tentunya itu harus dilakukan. Jangan sampai tampil kemudian Prokesnya lupa,”ujarmya.

Di tempat terpisah, Mbok Sablah salah satu pelaku seni mengatakan, “Semoga seni jaranan dihidupkan kembali. Entah itu satu gagrak atau dua gagrak biar orang seni tidak terlalu stres, ekonomi pun lancar. Bahkan saya sendiri sebagai kawulo seni membelikan susu untuk cucu saja sampai tidak kuat,” ungkapnya.

“Saya berterima kasih kepada Mas Dhito bahwa usulan pelaku seni bisa direalisasi seperti ini, saya gembira sekali. Semoga Mas Dhito berlanjut dan kawulo seni bisa berkembang seperti dulu. Harapan saya bisa lanjut grup yang lainnya, grup yang kecil-kecil yang tidak pernah main, tidak pernah tanggapan apalagi mau Gebyak Suro saja tidak mampu. Jangankan untuk jaranan, untuk makan saja istilah orang jawa kita aja dengap-dengap (susah payah,red),” ujarnya.

“Semoga Mas Dhito mendengarkan keluh kesah kawulo seni dan seni dilancarkan kembali. Sedikit demi sedikit main walaupun siang saja. Ayo kita bersama-sama melestarikan seni dan membudayakan seni”, pungkas Mbok Sablah. (Red.BMK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Putra Asli Nganjuk AKBP Agung Setyo Nugroho Resmi Menggantikan AKBP Lukman Cahyono
Next post Berawal dari Hobi KWB Rabbitry Indonesia Ekspor Kelinci Hingga ke Luar Negeri