Malang Kota, www.beritamadani.co.id – Naas terjatuh dan sulit dapat Rumah Sakit di Kota Malang, salah satu warga Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, bernama JB. Puji Santoso akhirnya meninggal.

Berdasarkan penuturan dari istri Ketua RT 06 RW 05 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang Kasiati Bawon, awalnya kemarin pagi korban akan melepaskan ayam peliharaannya dan memegang pada pagar bambu. Kemungkinan bambu sudah lapuk sehingga tidak kuat saat dipegang sehingga korban terjatuh dan masuk ke selokan dengan kedalaman 2 meter.

“Kemungkinan yang terbentur kepalanya sehingga korban tidak sadarkan diri dan baru sadar seperempat jam kemudian. Setelah sadar ia bisa naik dari selokan menuju rumahnya,” tutur Kasiati Bawon.

Kasiati Bawon menambahkan,”Sesampai di rumah, korban sudah merasakan keadaannya membaik  dan mengeluhkan hanya pusing saja. Selang dua jam korban muntah darah dan tidak sadarkan diri,” imbuhnya.

Melihat keadaan korban semakin parah, akhirnya pihak RT 06 RW 05 Kelurahan Jatimulyo Kecamatan Lowokwaru, melarikan korban ke Pusat Kesehatan Masyarakat dengan mengendarai kendaraan roda tiga (Tossa).

“Di Puskesmas ditolak karena korban harus rontgen dan harus dibawa ke Rumah Sakit,” jelas Bawon.

Akhirnya korban dibawa ke Rumah Sakit Islam Malang, di sana tidak ada kamar kosong. Hingga ke Rumah Sakit Muhammadiyah juga penuh. Di Rumah Sakit Universitas Brawijaya Unit Gawat Darurat (UGD) penuh dan alasan ketiadaan oksigen sehingga pasien tidak dapat ditampung. Rumah Sakit Lavalette hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) juga penuh pasien sehingga pasien tidak bisa mendapatkan perawatan.

“Baru di Rumah Sakit Permata Bunda dilakukan pertolongan pertama namun karena luka yang diderita cukup parah sehingga tidak tercover BPJS, akhirnya pasien kami bawa pulang,” ujar Bawon.

Kondisi korban semakin memburuk, hingga mengeluarkan darah dari hidungnya. Ketua Rukun Warga (RW) 05 Kelurahan Jatimulyo, Sugianto bersama jurnalis Media Online Indonesia (MOI) Yuni Ektanta berinisiatif kembali mencari Rumah Sakit. Atas bantuan Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika akhirnya pasien dapat dirawat di Rumah Sakit Persada. Dengan alasan satu kamar dengan pasien Covid-19 pihak keluarga tidak berkenan dirawat di Rumah Sakit Persada.

Hingga, Yuni minta tolong Kepala Dinas Kesehatan, dr. Husnul Muarif, baru pasien mendapat kamar di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA).

“Insyaallah pasien sudah mendapat kamar di RSSA,” jawab dr. Husnul saat dikonfirmasi media online www.beritamadani.co.id, melalui pesan Whats App. Kamis (22/7/2021).

Tepat pukul 21.00 WIB, pasien Pujiono dilarikan ke RSSA dengan ambulans dari Palang Merah Indonesia.

Setelah melalui prosedur swab dan masih berada di UGD. Pasien menghembuskan terakhir pada pukul 01.00 dini hari. Jumat (23/7/2021).

Konfirmasi didapat dari Ketua RW 05 Kelurahan Jatimulyo Sugianto. Ia membenarkan bahwa warganya meninggal kecelakaan.

Sebagai Ketua RW ia pun berpesan agar Pemerintah terkhusus Dinas terkait, segera menginstruksikan kepada seluruh Rumah Sakit di Kota Malang baik Rumah Sakit Pemerintah maupun Swasta agar tetap melayani dan menyediakan ruang atau pelayanan tindakan medis kepada pasien selain pasien Covid-19, misalnya kecelakaan.

“Harus ada pengecualian untuk korban kecelakaan yang perlu adanya tindakan cepat agar korban terselamatkan tanpa harus melalui prosedur swab dan tentunya tenaga medis tetap mengenakan Alat Pelindung Diri (APD),” pesannya.

Ia pun berharap agar kasus ini menjadi pelajaran dan bahan evaluasi bagi pihak Pemerintah Daerah dan Dinas terkait dikemudian hari. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Kapolres Kediri Kota Gelar Silaturahmi dan Berikan Bansos untuk Awak Media Se-Kediri Raya
Next post Polres Kediri Kota Distribusikan 100 Paket Beras Kepada LSM Kota Kediri