Malang, www.beritamadani.co.id – Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Tugu Artha, terus melakukan inovasi, tahun ini melakukan inovasi baru yaitu dari yang sebelumnya menggunakan transaksi dengan sistem konvensional kini beralih digital. Hal tersebut ditandai dengan dilaunching-nya produk virtual account dan mobile collection.
Lukman Nur Hakim mengatakan bahwa saat ini, dalam bisnis perbankan untuk terus melakukan inovasi baru, seiring perkembangan teknologi.
“Dalam konteks global kita tidak boleh melupakan hal yang paling penting yaitu mengenai teknologi. Nah kemarin pada Juli 2023, kita sempat launching produk virtual account dan mobile collection. Dengan adanya virtual account dapat mempermudah nasabah kami. Mobile collection ini bertujuan untuk meminimalisir penyalahgunaan keuangan, dan agar lebih efisien,” ujarnya, (13/9/2023).
Selain launcing Virtual Account, melihat perubahan terbaru dalam dunia perbankan dan dampaknya terhadap bisnis BPR Tugu Arta, yaitu karena Bank BPR Tugu Artha ini masih dibawah naungan Pemkot Malang, tentu aspek sosial tidak boleh dilupakan, dan juga aspek sosial harus dipertimbangkan juga.
Lukman Nur Hakim juga mengatakan, bagaimana Bank BPR ini dalam menghadapi rentenir berkedok koperasi.
“Ya memang rentenir ini dari jaman dulu, dan di Malang sudah ada, jadi untuk kami berantas itu tidak mungkin. Tapi untuk meminimalisir itu masih bisa. Seperti salah satu program dari Pemerintah, program Pak Sutiaji, itu namanya OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir). OJIR ini tidak menggunakan jaminan, sehingga masyarakat menganggapnya adalah dana hibah, yang tidak perlu dikembalikan. Jadi mereka harus membuktikan bahwa mereka punya tagihan OJIR,” lanjutnya.
OJIR ini merupakan program pembiayaan tanpa bunga dan tanpa agunan yang memfasilitasi kebutuhan masyarakat di Kota Malang untuk terlepas dari lilitan rentenir. Jadi OJIR khusus untuk pemberian akses-akses modal untuk UKM.
Lebih lanjut dikatakan bahwa pembiayaan OJIR ini sumber dananya berasal penyertaan modal, dari Pemkot Malang kepada BPR Tugu Artha Sejahtera, bekerja sama dengan BAZNAS Kota Malang.
Selain memberikan bantuan pembiayaan, Program Ojir juga dibentuk untuk memberantas peredaran rentenir yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan bunga. (Tamaya Elok/ IAIN Ponorogo)