Kota Malang, www.beritamadani.co.id – Dinas Kesehatan Kota Malang mencanangkan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Hotel Santika Premiere, Kamis (28/7/2022). Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Ketua TP PKK Kota Malang, Widayati Sutiaji, serta kelima camat yang ada di Kota Malang.

Dengan kegiatan ini, Pemerintah Kota Malang membuktikan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat di bidang kesehatan. Selain itu, ini merupakan untuk menggenjot cakupan imunisasi rutin anak yang sempat menurun selama pandemi Covid-19.

Sutiaji menyampaikan, bahwa menyambut BIAN perlu dilakukan sosialisasi karena ketertinggalan atau ketidaklengkapan imunisasi yang diterima anak-anak pada tahun 2020 dan 2021 karena Covid-19. Mungkin ada anggapan dari orang tua anaknya tidak mengalami masalah kesehatan walau tidak divaksin, padahal akibatnya bisa pada kemudian hari.

“Harapannya anak yang divaksin hari ini dapat menjadi contoh bahwa vaksin ini aman. Tidak usah ada ketakutan karena ini berkualitas. Selain itu vaksin ini juga gratis, perlu pendekatan-pendekatan emosional dikuatkan pada masyarakat (untuk dapat menyukseskan BIAN). Target minimal 95 persen anak Kota Malang terlindungi imunisasi dengan proyeksi kelompok sasaran 39.971 anak,” tuturnya.

Masih menurut Sutiaji, pelaksanaan di BIAN di Kota Malang  yakni untuk memastikan kesiapan vaksin, puskesmas, fasyankes, dan nakes. Sutiaji pun berharap bahwa komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mencegah disinformasi terkait vaksin semakin dikuatkan. Selain itu, pihak terkait juga diminta untuk memetakan area krusial yang perlu mendapat perhatian khusus. Terakhir, diharapkan Dinkes mampu mengoptimalkan pemantauan dan evaluasi.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif juga menuturkan bahwa diadakannya pertemuan ini sebagai upaya percepatan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi melalui program imunisasi rutin.

“Kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan kekebalan populasi yang tinggi dan merata. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di Indonesia dan Kota Malang khususnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Husnul menjelaskan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan khusus untuk meningkatkan kekebalan bayi melalui program imunisasi. Pria yang pernah menjabat direktur RSUD ini berharap dengan imunisasi dapat menghentikan transmisi virus Campak dan Rubella setempat. Selain itu, untuk mempertahankan Indonesia bebas polio dan mewujudkan eradikasi polio global tahun 2026, serta mengendalikan penyakit difteri dan pertusis di Kota Malang.

Sementara itu Dea Ananda,warga Kelurahan Arjosari menyampaikan apresiasinya atas gelaran yang digelar Dinkes Kota Malang ini. “Saya sangat terharu. Terima kasih karena sudah dipantau, selalu dilihat perkembangan anak saya yang saat ini berusia 3,5 tahun. Semoga semua anak di Kota Malang khususnya mendapat imunisasi yang lengkap,” ujarnya.

Untuk diketahui, BIAN adalah pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubella serta melengkapi dosis Imunisasi Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Jadwal pelaksanaan BIAN di Kota Malang, yakni 1-16 Agustus melalui 653 pos yang tersebar di seluruh wilayah Kota Malang. Pelaksanaan BIAN akan didukung oleh tenaga kesehatan puskesmas dan tenaga kesehatan swasta Kota Malang dengan jumlah kegiatan 653 kali kegiatan.

Nampak hadir dalam kegiatan ini 16 orang balita perwakilan dari seluruh puskesmas yang ada di Kota Malang dan perwakilan dari RS/RSIA/RSUD, dan perwakilan dari organisasi profesi kesehatan di Kota Malang. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>Yonbekang 2 Kostrad Terima Kunjungan Waaslat Kasad Bidang Rencana Latihan</strong>
Next post <strong>Bupati Kediri Janjikan Stadion Baru</strong>