
Minyakita Tidak Sesuai Label Masih Beredar di Kabupaten dan Kota Kediri

Kediri, www.beritamadani.co.id – Temuan tentang isi kemasan Minyakita yang tak sesuai label semakin meluas. Selain di Kota Kediri, temuan serupa juga didapati di Kabupaten Kediri.Tidak hanya masalah volume yang kurang, harga minyak bersubsidi itu juga jauh lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET).
Pantauan media ini, kemarin Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri melanjutkan sidak Minyakita dengan mengukur ulang isi kemasan Minyakita di Pasar Pahing. Sedangkan Disperdagin Kabupaten Kediri melakukan sidak di Pasar Wates dan Pasar Gurah.
āHasil pengujian hari ini hampir sama seperti kemarin (10/3/2025). Cuma ini tadi (11/3/2025) ada yang minusnya lebih banyak justru di kemasan refill,ā ujar Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani melalui Kepala Bidang Kemetrologian Mohammad Kharish Fauzi, Rabu (13/3/25).
Di produk kemasan botol 800 mililiter dari CV Riski Bumi Arta, saat diukur isinya hanya 750 mililiter. Kemudian, Minyakita kemasan refill 1 liter dari PT Java Agri Sukses, saat diukur isinya hanya 970 mililiter.
Selain problem kekurangan isi, harga minyak murah itu di level konsumen selalu di atas HET Rp 15.700 per liter.
āIni tadi (11/3/2025) hampir sama harganya (lebih mahal dari HET, Red). Sekitar Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu untuk refill,ā lanjut Kharish.
Terkait harga produk Minyakita yang selalu di atas HET di pasar tradisional, Direktur Utama Perumda Pasar Jayabaya Djauhari Luthfi menengarai karena rantai distribusi yang Panjang.
āKarena rantai distribusi yang panjang itu akhirnya menyebabkan harga itu di-up, naik sampai ke konsumen akhir,ā ujarnya.
Terpisah, Doni, salah satu pedagang di Pasar Pahing mengakui sudah cukup lama harga Minyakita di atas HET. Menurutnya, itu merata terjadi di semua toko.
āRange-nya pasti memang di atas HET. Saya dapatnya juga pasti sudah di atas HET. Sudah bukan rahasia umum,ā ujarnya sembari menyebut harga Minyakita ecer di tokonya saat ini Rp 17 ribu per liter.
Sementara itu, hasil sidak Minyakita di pasar Kabupaten Kediri kemarin juga mendapati volume yang kurang.
Kepala Disperdagin Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, dalam sidak pihaknya mengambil sampel Minyakita dari dua produsen. Yakni dari PT Kusuma Mukti Remaja serta PT Megasurya Mas.
Hasil pengujian menyebut untuk Minyakita botol penyusutannya lebih dari 15 mililiter (ml).
āUntuk yang kemasan botol ini minus 28 ml. Artinya susutnya melebihi batas maksimal 15 ml,ā jelas tutik.
Sedangkan untuk kemasan Refill atau pouch hanya susust 2,9ml. Selain menemukan minyak yang isinya tidak sesuai, Tutik juga mendapati harga Minyakita di pasaran jauh di atas HET. Sebab, di pasaran dijual Rp 17 ribu.
Seperti halnya di Kota Kediri, para pedagang mengaku sudah mendapat harga mahal dari distributor. Yakni Rp 16 ribu per liter. Terkait temuan tersebut, pihaknya akan menelusuri distributor dan memberikan peringatan.
āKami juga pasangiĀ banner-bannerĀ untuk tidak menjual Minyakita di atas HET di pasar-pasar. Namun, kalau dari distributor sudah diatas HET, memang tidak bisa. Harus dicari distributornya,ā tegas Tutik.Ā (Panggah)