Kabupaten Kediri, www.beritamadani.co.id – Hari pertama tahapan kampanye, dua pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor 1, Deny Widyanarko-Mudawamah cukup dikenal dengan Bos Taji Mas dan nomor 2, Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa masih santai, Rabu (25/09/2024).
Cabup nomor 2 yang akrab disapa Mas Dhito mengawali kampanyenya di wilayah Kecamatan Purwoasri tepatnya di Desa Belor, Ketawang, serta Wonotengah. Sementara paslon nomor 2 Deny-Muda mengawali dengan berziarah ke makam Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di komplek Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Cabup Mas Dhito mengawali kampanye di Purwoasri bukan tanpa alasan, menurut bapak dua putri ini Purwoasri merupakan pintu masuk Kabupaten Kediri sisi utara. Sehingga pihaknya menilai, dengan dimulainya sisi utara ini menjadi bisa kembali terpilih untuk membangun Bumi Panjalu.
“Kita mulai agenda kampanye, niat baik ini untuk membangun kabupaten lima tahun kedepan dimulai dari bagian utara, Purwoasri,” kata Mas Dhito itu.
Kedatangan calon petahana ini dielu-elukan masyarakat. Dengan mengenakan kaos oblong hitam dan celana warna senada dengan bertopi menyapa ramah warga yang menyambut kedatangannya dengan meneriakkan yel-yel.
“Lanjutkan, lanjutkan.” Mas Dhito membalas dengan melempar senyum dan salam angkat ibu jari dan telunjuk simbol nomor 2.
Ditempat ini, Mas Dhito menyerap berbagai aspirasi warga. Kampanye di tempat ini putra calon gubernur DKI Pramono Anung ini, banyak saran dan masukan. Mulai dari bantuan sosial hingga kelangkaan elpiji 3 kilogram.
Mas Dhito menegaskan pembangunan di wilayahnya selama ini disusun sesuai kebutuhan masyarakat. Kampanye yang dilakukan untuk menyerap aspirasi, sehingga bila terpilih kembali dalam menyusun program pembangunan bisa tepat sasaran dan berdampak langsung.
Munjilah, salah satu warga Kecamatan Purwoasri yang hadir di kegiatan ini menilai Mas Dhito sukses menjadikan Kabupaten Kediri lebih maju.
“Pembangunanya bagus, jalan-jalan sudah bagus, apalagi jembatan yang di (Jongbiru) sana, Alhamdulillah saya sudah lewat juga,” terang Munjilah usai berdialog dengan pria berusia 32 tahun ini.
Warga Desa Bulu itu berharap, Mas Dhito bisa kembali terpilih dalam Pilkada 2024 untuk melanjutkan capaian program yang sudah terealisasi selama periode pertama.
“Mugi-mugi Mas Dhito – Mbak Dewi, sukses sukses dan sukses,” harapnya Munjilah.
Sementara paslon Nomor urut 1 Deny Widyanarko & Mudawamah yang diusung Partai NasDem dan PKB ini juga berdoa di depan pusara makam Hadrotus Syech, KH Hasyim Asyari, Pendiri NU dan KH Wahid Hasyim, ayah Gus Dur.
“Kami awali dari Tebu Ireng Dan Makam Aulia Serta Ulama’ di Kecamatan Mojo. Jadi, harapannya dengan kami mengawali ini, kami berdoa supaya mendapat kekuatan lahir dan batin. Kami juga tabarukan, mengambil inspirasi dari beliau-beliau,” kata Deny Widyanarko.
Deny Widyanarko Bos Taji Mas menyampaikan selama ini banyak hal yang sudah diberikan untuk bangsa dan negara Indonesia, sehingga ke depan bisa bermanfaat bagi Kabupaten Kediri. Termasuk Gus Dur, ada banyak kisah inspiratif yang ingin diteladani bersama Mudawamah untuk bisa memimpin Kabupaten Kediri yang penuh keberagaman sebagaimana diteladankan Gus Dur.
“Seperti Gus Dur, beliau adalah tokoh pluralisme. Jadi, keadaan plural di Kediri dapat kami mengambil inspirasi dari beliau,” ucapnya.
Selain kekuatan lahir batin, bagi Deny dan Mudawamah ziarah merupakan hal penting untuk memulai langkah mereka. Hal itu dilakukan agar ke depan cita-citanya dapat mewujudkan Kabupaten Kediri yang lebih maju, kuat dan hebat ini bisa dipermudah termasuk Pilkada Kediri yang aman dan damai.
“Kami memilih berdoa untuk menata atau membersihkan hati dan pikiran, supaya ke depan diberikan kekuatan lahir dan batin,” ujar Deny.
“Langkah ini berdasarkan niat baik, semoga dipermudah. Bahkan, bagaimana nanti ke depan segala sesuatunya bisa berjalan dengan aman dan damai,” ungkapnya.
Selain ke Tebu Ireng, paslon nomor urut 1 bersama rombongan keluarganya juga mengunjungi makam Bendo, makam Jampes di Kecamatan Gampengrejo, makam Kiai Munif dan Kiai Djazuli di Pondok Pesantren Ploso, makam Gus Miek, dan Mbah Wasil di Kota Kediri. (KPU Kab.Kediri/Panggah)