Malang, www.beritamadani.co.id – Dalam rangka menyambut HUT ke-110 Kota Malang, para sesepuh yang tergabung dalam PPBI (Pelestari Purbakala Budaya Indonesia), LP2BN (Lembaga Pelindung dan Pelestari Budaya Nusantara), serta komunitas budaya Malang Raya, mengelar ritual dan doa bersama. Kegiatan ini bertujuan untuk mendoakan agar Kota Malang yang berusia 110 tahun ini bisa menjadi kota yang aman, damai, sejahtera ,elok serta dijauhkan dari segala bencana. Kegiatan ini dilaksanakan di Situs Candi Karang Besuki atau biasa disebut dengan Situs Candi Wurung. Acara ini juga dihadiri oleh sesepuh dari Ngoro Jombang, dan Pandaan.

Kolik Nuriyadi, pemangku sekolah Budaya Tunggul Wulung menyampaikan bahwa ritual ini dilakukan khusus untuk mendoakan Kota Malang yang saat ini usianya genap 110 tahun, agar menjadi kota yang aman, sejahtera, dan elok. “Kegiatan ritual dan doa yang kami lakukan bersama PPBI dan pengiat budaya, kita khususkan buat Kota Malang yang berusia 110 tahun, agar aman, sejahtera dan elok,  sehingga masyarakat Kota Malang agar bisa hidup dengan tentram dan damai,” tutur Kolik.

Ditanya kenapa kegiatan ini dilaksanakan di area Situs Karang Besuki, Kolik menjelaskan bahwa situs ini merupakan titik nolnya Kerajaan Kanjuruhan, sehingga tempat ini bisa dikatakan tempat yang sakral sehingga harapan kami bisa kembali mengulang kejayaannya khususnya Kota Malang. “Kami sengaja memilih tempat ini karena disinilah merupakan titik nolnya Kerajaan Kanjuruhan, sehingga harapan kami Kota Malang bisa meraih kejayaan seperti Kerajaan Kanjuruhan waktu itu,” pungkas Kolik.

Sementara itu di tempat yang sama Penasehat LP2BN Malang Raya Ki Suryo Aji Yuni Ektanta yang turut mengikuti kegiatan, juga sangat mengapresiasi acara ini. Menurut Yuni sapaan akrabnya mengatakan bahwa kegiatan ini sangat perlu dilaksanakan mengingat sekarang banyak generasi muda yang sudah banyak meningalkan adat dan budaya leluhur, maka dari itu dirinya mengucapkan terima kasih kepada seluruh tokoh budaya yang ikut dalam kegiatan ritual seperti ini. “Saya mengucapkan terima kasih kepada sesepuh pinisepuh, dan seluruh peserta kegiatan ini, yang masih mempertahankan adat dan budaya para leluhur. Dengan penuh kekhusyukan melantunkan tembang, dan macapat, untuk mendoakan Kota Malang yang kita cintai ini,” ucap Yuni.

Masih menurut Yuni, falsafah Jawa yang harus kita pegang adalah; ajining diri soko lathi, ajining rogo soko busono, lan ajining negoro soko luhuring budoyo. (Yuni)

Previous post <strong>Komunitas Driver Ojek One Peace Community Malang Raya Berbagi di Bulan Ramadan</strong>
Next post <strong>Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Menjadi Irup di HUT ke-110 Kota Malang</strong>