Malang, www.beritamadani.co.id – Bersih Desa merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai bentuk pelestarian budaya yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita. Seperti yang dilakukan warga Dukuh Mbabatan, Jalan Ikan Gurami RT 05 dan RT 06 RW 06, Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, menguri-uri budaya dengan melakukan acara Bersih Desa. Minggu (30/7/2023).
Kegiatan ini diawali dengan arak-arakan warga yang membawa tumpeng nasi kuning beserta tumpeng jajanan anak-anak dilengkapi palawija dan jajanan pasar menuju Punden. Sebelum tumpeng dan nasi kotak dimakan bersama. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya kemudian sesepuh Dukuh Mbabatan memimpin doa atau ikrar yang diikuti oleh semua warga yang hadir.
Sementara itu Nurul Setyowati, anggota DPRD Kota Malang mengapresiasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya kegiatan budaya ini. “Tentunya, kami mengapresiasi kegiatan budaya yang dilakukan oleh warga RT 05 RT 06 RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru ini. Kita melaksanakannya Nyadran Suroan, yang mana Suroan ini merupakan suatu kebudayaan yang harus di uri-uri , dikoar-koarkan kepada anak cucu. Jangan sampai tradisi ini hilang dari tahun ke tahun. Maka, dari itu kami sangat menghormati dan berpesan agar uri-uri budaya ini dapat terus dilaksanakan,” pesan Nurul.
Dalam kesempatan tersebut, politisi dari PDI Perjuangan ini bersyukur lantaran dalam pembukaan acara ada suatu perubahan. “Di perkumpulan ini, sudah diawali dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Yang mana itulah bentuk nasionalisme kita. Itulah identitas kita sebagai Bangsa Indonesia. Identitas yang sudah disepakati dan harus dijunjung tinggi,” tutur Nurul.
“Identitas bangsa itu tidak hanya menyanyikan Lagu Indonesia Raya semata. Tetapi, Bendera Merah Putih, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI Harga Mati, Pancasila sebagai ideology, dan UUD 1945 sebagai konstitusinya juga identitas bangsa. Kegiatan ini digelar setiap tahun untuk memperlihatkan nasionalisme kita, patriotisme kita dan cinta tanah air kita,” tegasnya.
Nurul juga mengucapkan terima kasih kepada warga Tunjungsekar Sekar karena senantiasa ingat dengannya. “Terimakasih, kami pun akan ingat dengan njenengansemua. Terbukti kami dari DPRD juga sudah memunculkan beberapa Pokir (Pokok Pikiran). InsyaAllah nanti kita sering koordinasi dengan masyarakat di sini agar perkembangan wilayah khususnya RT 05 RT 06 RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Kecamatan Lowokwaru lebih maju.
Sebagai wakil rakyat, Nurul akan membantu dan bergotong-royong dengan masyarakat, khususnya RW 06 serta akan memberi saran kepada Kepala Disdikbud agar supaya warga Tunjungsekar dan Tasikmadu siswa PPDB akan tercover dengan penambahan kelas sehingga sistem zonasi bisa diperluas agar nantinya warga Tasikmadu bisa diterima di SMPN 26.
Ditempat yang sama Ketua Pelaksana Kegiatan Dian Suprayitno, menyampaikan rasa syukur lantaran acara yang dihelat setiap tahun ini berjalan lancar dan sukses. ” Alhamdulillah kegiatan berjalan sukses. Sebelumnya sudah kita rencanakan mulai dari awal dan harapan kita semoga dalam acara ini tidak ada halangan,” ujarnya.
Pihaknya, memberikan respon positif atas dukungan dari anggota Dewan. “Dukungan dari Bu Nurul sebagai anggota DPRD memberikan kami semangat dan untuk warga lainnya pun akhirnya mengetahui kegiatan ini. Semoga tahun depan dapat terus terselenggara tradisi Bersih Desa ini,” pungkas Dian.
Turut mengamini tokoh masyarakat, Wahyu Eko Budianto. Dirinya mendukung Nyadran Suroan yang digelar setiap Bulan Suro. “Kami sebagai perwakilan tokoh masyarakat, sangat mendukung kegiatan Suroan yang diagendakan setiap tahun. Saya setiap tahunnya betul-betul mendukung bagaimana caranya bisa terlaksananya kegiatan untuk menguri-uri kebudayaan kita. Jangan sampai kebudayaan kita tergerus oleh kebudayaan barat yang masuk ke daerah kita,” harap Wahyu.
Sementara itu, perwakilan RW 06 Darsono mengemukakan antusias warga cukup tinggi untuk mengikuti gelaran ini. “Terimakasih atas kekompakan warga untuk uri-uri budaya. Kami berharap meskipun nantinya Ketua RT maupun Ketua RW berganti, namun acara ini tetap dilaksanakan,” pesan Darsono.
Menurutnya, melalui kegiatan Bersih Desa dapat menjadi pembelajaran bagi adik-adik Karang Taruna. “Siapa lagi yang akan melanjutkan uri-uri budaya jika bukan dari generasi muda,” ucapnya.
Ketua Karang Taruna RW 06 Kelurahan Tunjungsekar Sony Subagio mengatakan, ia bersama para pemuda dan pemudi lainnya siap meneruskan tradisi dari leluhur. “Kegiatan ini memang harus terus dilestarikan. Sebagai generasi muda, kami siap meneruskan tradisi ini dan dibantu serta didampingi oleh warga di sini,” tandasnya. (Yuni)