Malang, www.beritamadani.co.id – Masih dalam rangka lawatannya di Tiongkok, Wali Kota Malang Sutiaji, tidak hanya berkunjung ke Kota Beijing, ia juga bertolak ke Kota Nanning, Guangxi untuk menjajaki pengembangan pariwisata serta manajemen promosi wisata dan kebudayaan di Guangxi Tourism Development pada Selasa (13/6/23).

Kota Nanning tidak begitu terkenal dibanding kota besar lainnya di daratan China, seperti Shanghai, Beijing, dan Guangzhou. Nanning adalah ibu kota Provinsi Guangxi, yang merupakan daerah otonomi dari Republik Rakyat Tiongkok. Namun kota ini menjadi salah satu destinasi andalan wisatawan lokal maupun mancanegara di negerinya.

Kota Nanning menawarkan keindahan kotanya saat malam, lanskap kota yang unik, destinasi kuliner, pemandangan tepi Sungai Yongjiang, maupun taman kota.

Menurut Wali Kota Sutiaji, lawatannya ke Kota Nanning ini dalam rangka untuk mempelajari pengembangan pariwisata dan budaya yang telah dilakukan oleh Guangxi Tourism Development Group. Perusahaan yang bergerak di bidang investasi pariwisata dan insfrastruktur ini melakukan berbagai inovasi untuk mengembangkan pariwisata di Kota tersebut.

“Kami berkesempatan datang kemari untuk mempelajari pengembangan pariwisata yang telah dilakukan di Kota Nanning; kota yang dikenal dengan kota hijau dan kota air,” ujarnya saat melakukan  video call dengan Bagian Humas Kota Malang.

Lebih lanjut, Sutiaji memaparkan bahwa banyak taman yang menjadi pusat wisata di Kota Nanning; hal ini sesuai dengan Kota Malang yang juga memiliki banyak taman serta hutan kota yang kerap menjadi tujuan lokasi berwisata.

“Kesamaan ini menjadi salah satu fokus utama pengembangan wisata di Kota Malang,  termasuk juga wisata event yang menjadi andalan wisata di kota kita” imbuh Sutiaji.

Sutiajipun juga menambahkan, Kota Malang sebagai kota pariwisata memiliki beragam destinasi mulai dari kampung tematik, wisata kuliner, wisata heritage, wisata taman tematik, festival, wisata edukasi dan inovasi. Daya Tarik bangunan cagar budaya seperti ikon Balai Kota Malang pun terus dikuatkan.

“Pengembangan destinasi baru seperti Kayutangan Heritage telah menjadi salah satu strategi pariwisata. Magnet Kayutangan cukup tinggi, sehingga di tengah pembangunan saat ini sudah menarik animo banyak masyarakat,” paparnya.

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Malang Nomor 34 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah yang menyatakan, bahwa potensi kepariwisataan Kota Malang harus dibina dan dikembangkan guna menunjang pembangunan daerah pada umumnya dan pembangunan kepariwisataan pada khususnya yang tidak hanya mengutamakan segi-segi finansial saja. Melainkan juga segi-segi agama, budaya, pendidikan, lingkungan hidup, ketentraman dan ketertiban serta kenyamanan; sehingga diharapkan pengembangan potensi kepariwisataan yang tersebar di Kota Malang juga mampu mewujudkan keterpaduan dalam kegiatan penyelenggaraan kepariwisataan yang berwawasan lingkungan.

Wali Kota Sutiaji pun, berharap agar kunjungannya ke Kota Nanning ini juga mampu memberikan penguatan pengembangan pariwisata dan manajemen promosi wisata di Kota Malang melalui berbagai inovasi dan penyiapan insfrastruktur penunjang utamanya di berbagai alternatif wisata lainnya.

“Mengingat Kota Malang tidak memiliki wisata alam yang dapat menarik perhatian wisatawan, maka kita harus terus kreatif mengembangkan alternatif wisata lainnya dengan pelibatan akademisi, dunia usaha, media, dan industri keuangan sebagai kolaborasi hexahelix,” pungkas  Sutiaji. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>Grand Mercure Malang Mirama Gelar Bartender Kompetisi Bertajuk “The Young Bartender Competition 2023” di Coffee Cafe Malang</strong>
Next post <strong>Kota Malang Siap Jadi Tuan Rumah Porprov</strong>