Malang, www.beritamadani.co.id – Setiap Jum’at sebelumnya Sutiaji rutin melaksanakan Gowes bersama beberapa OPD, Gowes kali ini menuju Kelurahan Polehan.

Wali Kota Malang, berupaya memperkecil jarak antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat. Kegiatan Sambang Warga yang rutin dilakukan tiap Jumat menjadi cerminan keseriusan Pemkot Malang untuk mendengarkan keluhan warganya secara langsung.

“Bukannya kami tidak percaya dengan mekanisme yang sudah ada, tetapi kami ingin lebih mendekatkan diri dengan warga, bahwa Kepala Daerah itu memang harus turun ke bawah dengan cara yang saya kira ini lebih bisa dilakukan oleh kita semua,” ucap Sutiaji.

Menurutnya ada manfaat tersendiri ketika seorang Kepala Daerah turun langsung ke warga. Salah satunya mempercepat pemecahan masalah dari laporan warga yang belum sampai ke Wali Kota.

“Contohnya hari ini, ada kasus PKH (Program Keluarga Harapan) yang dihentikan, karena setelah kita telusuri kenapa harus dihentikan? ternyata alamatnya sama dengan alamat yang rumah besar, jadi belum dibedah,” beber Sutiaji.

Masih menurut orang nomor satu di Pemkot Malang ini, hal-hal seperti itu baru didapati ketika dirinya turun langsung ke lapangan. Walaupun secara mekanismenya sedang berjalan.

Hal lain yang menjadi nilai tambah dari kegiatan Sambang Warga ini adalah, bertemu langsung warga yang sedang sakit di wilayah Kelurahan Polehan. Menurut Sutiaji, kehadiran kepala daerah mampu membuat warganya lebih senang sekaligus bisa menyiapkan solusi melalui OPD terkait.

“Kami juga sambang orang-orang yang sakit, harapannya ya semoga warga bisa lebih senang. Dan insya Allah, OPD terkait bisa lebih memperhatikan,” imbuhnya.

Dalam kunjungan ini pun, Sutiaji sekaligus menyoroti pelaksanaan bedah rumah. Kota Malang sendiri di tahun ini menerima 206 proyek bedah rumah dari Kementrian PU (Pekerjaan Umum), ditambah 196 proyek dari APBD, 28 proyek dari Baznas Provinsi dan Kota. Jumlah itu akan terus bertambah ke depannya.

“Ya mudah-mudahan dengan komitmen pada PAK itu mungkin sudah diangka 600 an (proyek bedah rumah),” pungkas Sutiaji. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>Keislaman Tak Boleh Dibenturkan dengan Keindonesiaan</strong>
Next post <strong>Sertijab Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Korwil Ngajum</strong>