Malang, www.beritamadani.co.id – Abah Anton, Wali Kota Malang periode 2013-2018 melaksanakan open house dan halalbihalal, mengundang seluruh warga Kota Malang dari berbagai kalangan. Dilaksanakan di kediamannya, Jalan Tlogo Indah No. 16, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Minggu (30/4/2023).

Abah Anton, sapaan populernya saat diwawancarai terkait politik yang mulai memanas di Kota Malang, menegaskan bahwa krisis kepemimpinan terjadi karena berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sosok perorangan dari Pemerintah, yang mereka pandang tidak memberikan suatu manfaat kepada masyarakat.

“Akan tetapi jika ada yang muncul dan yang dapat dipercaya, istilahnya dapat menjadi harapan masyarakat, maka kami akan mendukung,” paparnya.

“Peluang tersebut masih ada, terutama dari kalangan anak muda. Mau tidak mau anak muda harus terjun untuk melanjutkan,” imbuhnya.

Abah Anton mengaku tak pernah lelah menyampaikan kepada simpatisan kuatnya, bahwa Kota Malang masih memiliki tokoh berpotensi lainnya, alih-alih harus mendorongnya kembali maju sebagai calon Wali Kota.

“Sampai sekarang masyarakat dan ulama tetap menginginkannya. Saya bilang, saya masih fokus pada pekerjaan. Dan kerap kali saya utarakan bahwa saya sangat mendukung potensi-potensi tokoh yang mampu membawa aspirasi rakyat serta yang konsen mau membantu rakyat,” ujarnya.

Ia pun mengaku saat ini sedang fokus mengembangkan usaha dan bekerja sama dengan perusahaan asing. “Setelah musibah kemarin, banyak tawaran dari perusahaan asing sebagai rekan bisnis. Saat ini saya sudah menjalin kerja sama dengan orang Prancis, Jepang, dan Korea. Apalagi pihak keluarga masih belum memberikan izin untuk terjun kembali ke dunia politik,” terangnya.

Abah Anton tidak memungkiri, ada partai besar yang meminang dirinya untuk didapuk sebagai Ketua Partai. “Ada pula yang mengiming-imingi sebagai Ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang), tetapi saya tolak,” tegasnya.

Meskipun begitu, para simpatisan setianya tetap berharap dan mendukung Abah Anton untuk kembali maju dalam percaturan politik Kota Malang. “Mungkin agar saya berkenan untuk kembali lagi. Tanpa izin, mereka memasang baliho dengan kata-kata yang berbeda-beda. Tapi saya juga tidak bisa menolaknya. Karena itu adalah swadaya dan urunan sendiri walaupun gambar dan temanya berbeda, dari mereka,” terang Abah Anton.

Dirinya pun tak menutup kemungkinan pendiriannya akan berubah, jika masyarakat bersikukuh untuk mencalonkan dirinya. Ia akan memikirkan kalau memang diperlukan untuk mengabdi kepada Kota Malang. “Apalagi ini kan masih lama. Biarlah mengalir seperti air saja. Tentunya, saya tetap harus izin kepada partner kerja saya. Diperbolehkan apa tidak oleh keluarga. Jika tidak, saya akan pilih perusahaan,” beber Abah Anton.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya berpesan kepada masyarakat Kota Malang, bahwa tahun 2024 merupakan penentu masa depan bangsa, maka masyarakat harus cerdas dalam memilih pemimpin. “Saya harapkan masyarakat tetap semangat. Harus bijak memilih pemimpin yang dapat dipercaya dan tidak memilih karena uang,” pesan Abah Anton. (Yuni)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>Obrolan Menarik tentang Persiapan Intelijen dalam Menyongsong Tahun Politik</strong>
Next post <strong>Progres SPAM Baru Tugu Tirta On Track</strong>