Kendari, www.beritamadani.co.id – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meyakini bahwa Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga sekarang masih tetap menjadi salah satu daerah penghasil kakao terbaik dan terbesar di Sultra.
Mentan RI saat melakukan penanaman secara simbolis bibit kakao di Desa Konaweha Kecamatan Samaturu, Kolaka, mengatakan bahwa Kabupaten Kolaka merupakan Kabupaten yang paling siap, dan memiliki lahan subur.
“Apa yang kita lakukan saat ini untuk memastikan bahwa Kabupaten Kolaka akan menjadi Kabupaten yang paling siap membuat rakyatnya hidup lebih baik karena lahannya sangat subur untuk tanaman perkebunan,” kata Syahrul.
Mentan Syahrul, didampingi anggota BPK RI yang juga putra Kolaka, Haerul Saleh, serta jajaran Dirjen Kementerian Pertanian dan Wakil Bupati Kolaka Muhammad Jayadin di lokasi perkebunan kakao milik warga setempat.
Menurutnya, Kabupaten Kolaka pada era tahun 80-an hingga memasuki tahun 2000-an menjadi sentra penghasil kakao Sultra sekaligus menjadi daerah penyumbang produk komoditi perkebunan di tanah air saat itu, sehingga tidak salah bila sektor itu dipertahankan hingga saat ini.
“Makanya kalau ingin rakyat hidup lebih baik maka hadirkan Pemerintah yang berpihak pada rakyat, karena Pemerintah tidak bisa enak sendiri dan sebaliknya rakyat harus ikut terlibat bersama-sama Pemerintah.
Mantan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) dua periode itu, masyarakat harus mensyukuri nikmat Allah yang ada di sekitar kita. Karena Kolaka memiliki potensi khususnya di perkebunan namun semuanya tidak semudah dengan membalikkan tangan karena harus berproses.
“Harus ada tekad, kemauan yang serius serta kebersamaan,dan terkoneksi dari hulu ke hilir,” ungkapnya.
Lebih jauh Syahrul menjelaskan keterlibatan semua pihak karena apa yang ada di Kolaka sangat menjanjikan dan untuk itu meminta kepada Pemerintah Kabupaten serta dinas terkait untuk membuat konsep lahan 1.000 hektar, dan menyangkut teknis di lapangan akan bantu Dirjen Pertanian.
Dalam kunjungan kerja, Menteri Pertanian memberikan beberapa bantuan berupa bibit padi, sapi serta pala dan bantuan alat pertanian kepada beberapa kelompok tani yang ada di Desa Konaweha. (Tim Publikasi BBPPTP Surabaya)