Kabupaten Batang, www.beritamadani.co.id –  Dalam rangka menyediakan benih Kelapa bermutu Direktorat Jenderal Perkebunan Melalui BBPPTP Surabaya membangun Pusat Nursery Kelapa di Kabupaten Batang Jawa Tengah. Nursery ini dibangun sejak tahun 2021 dan telah memproduksi Kelapa Genjah sejumlah 10.000 batang.

Kehadiran Nursery Kelapa ini merupakan implementasi komitmen Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membangkitkan komoditas perkebunan guna menguatkan ketahanan pangan nasional, mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan ekspor ditengah ancaman cuaca ekstrim global.

Pada kesempatan ini Direktur Jenderal  Perkebunan Andi Nur Alamsyah, S.TP., M.T., beserta Jajaran Eselon II lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan melaksanakan kunjungan kerja ke Pusat Nursery Kelapa Kabupaten Batang.

Dalam Kesempatan ini Dirjen Perkebunan memberikan apresiasi sekaligus masukan agar Nursery ini dikelola sebaik mungkin. Nursery seperti Batang ini akan direplikasi untuk daerah sentra kelapa  di Indonesia.

“Nursery Kelapa di Kabupaten Batang, Jawa Tengah kerja sama Kementerian Pertanian dengan Dinas Perkebunan Jawa Tengah nantinya menghasilkan bibit kelapa 120 ribu batang peremajaan seluas 1.100 hektar. Setiap tahun berpotensi menghasilkan 300 ribu hingga 400 ribu batang bibit untuk peremajaan 4.000 hektar,” demikian dikatakan Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah saat meninjau nursery modern kelapa di Desa Beji, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (12/10/2022).

Selain itu, untuk mewujudkan perintah Presiden Jokowi terkait penanaman kelapa 1 juta batang secara nasional tahun 2022-2023. 

“Nursery Kelapa di Batang ini diharapkan menjadi sentra perbenihan kelapa untuk Jawa dan Sumatera supaya distribusi bibit menjadi efisien. Artinya penyediaan bibit tidak lagi harus didatangkan dari Sumatera Utara, Bali, dan Sulawesi Utara. Harga bibit kelapa menjadi murah dan meringkas waktu sehingga menjaga kualitas bibit,” jelas Andi.

Oleh karena itu, lanjut Andi, pembangunan Nursery Kelapa ini dilakukan secara terencana dan efektif untuk menghasilkan benih unggul sehingga benih yang dihasilkan dilakukan perlakuan dan kontrol dengan kualitas yang tepat. Dengan begitu, akselerasi pengadaan benih ini guna memperhatikan kuantitas, kualitas, sekaligus efektivitas distribusinya.

“Sebab tanaman perkebunan butuh waktu panjang untuk bisa panen, sehingga jika salah memilih benih akan sangat merugikan kedepannya. Kita targetkan dengan nursery modern ini, produktivitas dan ekspor kelapa naik tiga kali lipat. Tentunya diikuti dengan hadirnya pengembangan hilirnya,” tuturnya.

Adapun varietas yang dikembangkan di Nursery di Kabupaten Batang yaitu Kelapa Dalam Bali, Kelapa Genjah Kuning Nias (GKN) dan Genjah Kuning Bali (GKB). (Tim Publikasi BBPPTP Surabaya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post <strong>Wali Kota Malang Menyampaikan Jawaban Atas Pandangan Fraksi</strong>
Next post <strong>Hadapi Musim Penghujan Pemkab Kediri Kebut Normalisasi Sungai</strong>