Kabupaten Blitar, www.beritamadani.co.id – Lembaga Pelindung Pelestari Budaya Nusantara (LP2BN) menggelar Festival Sesaji Nusantara sebagai bagian dari rangkaian pra Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong-Royong ke-XI. Festival Sesaji Nusantara digelar Sabtu, 25 Juni 2022, bertempat di Candi Palah Penataran Blitar.
Lembaga Adat, Komunitas, Lembaga Kebudayaan se Nusantara yang tergabung dalam LP2BN menunjukkan dengan rinci Ubo Rampe Sesaji pakem wilayah Jawa Timur.
Tampil Lembaga Adat Liangan (berbasis Pakem Gunung Bromo dan Gunung Arjuno) menyajikan Sesaji Damar Kambang, Kembang Setaman, Monco Warno, Tumpeng Lanang, Tumpeng Wadon untuk prosesi Sedekah Bhumi dan Sedekah Langit.
Peserta dari Paguyuban Tirto Kamandanu Kediri, Paguyuban Kejawen Tulungagung dan Trenggalek menampilkan Konsep Sesaji Anggoro Kasih, Dhiva Gayatri (Damar Kambang versi Tulungagung), Srikandi (Damar Kambang versi Mojokerto, Versi Jawa Dwipa) semua mencoba tampil perfect dan sempurna dihadapan Dewan Juri (Ki Suripto, Ki Jontor Siswanto, Nyi Iko Sunarto Timur, red) semua dengan ketat bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Tidak kalah menarik adalah kehadiran Yunior Cristhian dan kawan-kawan pelajar SMKN I Wates dan SMPN Bakung Blitar tampil berani bersaing dengan para senior yang rata-rata berusia 50 tahun keatas.
“Motivasi saya ikut adalah untuk ikut serta melestarikan Adat Budaya Nusantara agar tidak punah. Ayo kawan-kawan pelajar Nusantara untuk kembali mencintai dan melestarikan Adat Budaya Nusantara. Kita harus bangga menjadi anak cucu Bangsa Nusantara yang berbudaya Adiluhung”, ajak Christian.
Saat dikonfirmasi awak www.beritamadani.co.id Ki Suripto menyampaikan, “Damar Kambang adalah cikal bakal manusia dari Hyang Maha Agung. Penjabaran proses penciptaan manusia dari percikan Dzat Hyang Maha Agung, 4 Anasir Alam ( Api, Sir, Tanah, Angin) dan proses manusia Jawa yang menjaga Harmoni Alam, Bawono Agung dalam Jagad Gumelar dengan Bawono Alit (unsur Fisik dan non Fisik Manusia). Selaras serasi dengan alam dan harmoni kaluhuran budi pakerti”.
“Terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada seluruh peserta yang telah menyajikan Pakem Sesaji Damar Kambang masing-masing daerah, tidak ada yang kalah dan menang, yang ada hanyalah niat yang tulus dan kontinyu dalam menjaga, melestarikan dan melindungi Adat Budaya Asli Nusantara”, pungkas Ki Suripto.
Persembahan ini sebagai bentuk darma bakti kita kepada leluhur dan menjadi ungkapan yang sangat indah dan sakral kepada Gusti Engkang Maha Welas Asih, Hyang Maha Agung. (Jontor Siswanto)
