Kota Malang, www.beritamadani.co.id – Untuk menumbuhkan wirausaha dan pelaku usaha bidang perindustrian. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI) menyelenggarakan kegiatan penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru industri kecil dan menengah di Kabupaten Malang, Kota Malang serta Kota Batu. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di tiga wilayah sesuai domisili peserta sedangkan gelaran penutupan diselenggarakan di Ruang Mahoni Savana Hotel and Convention. Minggu (29/5/2022)
Ketua Panitia, Gunawan mengatakan kegiatan pelatihan ini diikuti oleh 160 peserta yang terbagi dalam delapan kegiatan. “Delapan kegiatan tersebut meliputi Industri Kecil Menengah (IKM) servis elektronik, produk kimia, produk pengolahan kopi, konveksi, servis otomotif sepeda motor, pengolahan ikan dan kerajinan bambu, dimana setiap kegiatan ada 20 orang,” ucap Gunawan saat memberikan sambutan.
Dirinya menegaskan jika output dari pelatihan adalah Nomor Induk Berusaha (NIB). “Kami berharap bimbingan teknis yang telah digelar dapat bermanfaat untuk semua peserta”.
Sementara itu Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) logam, mesin, elektronika dan alat angkut Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin RI, Dini Hanggandari juga mengamini. Wanita lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini menjelaskan jika program bimbingan teknis merupakan hasil kerjasama antara Kemenperin dan Komisi VII DPR RI.
“Ada 8 kegiatan dan pada Maret kemarin kami sudah mengadakan 4 pelatihan. Jadi total ada 12 kegiatan. Diadakan di Kota Malang ataupun Kabupaten serta Kota Batu, karena inisiatif dari masyarakat termasuk jenis pelatihannya tergantung dari potensi daerahnya,” beber Dini.
Dirinya memaparkan perbedaan Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Kecil Menengah (UKM), sesuatu yang berbeda jika IKM ada proses pengolahan sementara UKM adalah hanya kegiatan usaha. “Jadi setelah pelatihan industri ini para peserta dapat mengembangkan ilmunya termasuk harus memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha),” jelas Dini
“Jika berwirausaha bisa tumbuh dapat menolong perekonomian dan sudah berproduksi dapat menciptakan pekerjaan,” tandas perempuan berkacamata ini.
Disebutkannya, pelatihan yang diajarkan merupakan wirausaha baru yang menitikberatkan pada pola industri yang akan digulirkan secara berkelanjutan. “Jika sudah satu tahun, para peserta pelatihan bisa mendaftar melalui website kami, yang nanti akan terhubung dengan marketplace-marketplace dan mereka dapat berjualan secara online dengan kelebihan terdapat dalam database Kemenperin,” ucapnya.
Tidak sampai disitu, Kemenperin akan menawarkan diklat yang dibutuhkan termasuk teknik marketing maupun membranding produk melalui foto.
Kegiatan ini mendapatkan acungan jempol dari anggota DPR RI Komisi VII, Ridwan Hisyam. Politikus yang akrab disebut RH ini menyambut baik gelaran yang diselenggarakan selama 4 hari yakni mulai 26 Mei hingga 29 Mei 2022.
Disampaikannya, kegiatan sudah dilaksanakan sejak 2016. Saat itu dirinya bersama Menteri Badan Perekonomian Kreatif, Triawan Munaf memetakan kota-kota yang akan didesain untuk pengembangan ekonomi kreatif, termasuk Kota Malang. “Malang Raya ekonomi kreatifnya sudah maju apalagi dengan 12 kegiatan pelatihan industri yang telah dilaksanakan,” ucap politisi Golkar saat di wawancarai www.beritamadani.co.id.
“Diharapkan melalui produk IKM yang melalui sentuhan teknologi dapat meningkatkan perekonomian serta menyokong keberadaan UKM,” tambah RH.
Untuk industri kreatif sendiri berpotensi untuk ekspor, namun dirinya menyarankan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu. “Jangan sedikit-sedikit ekspor, lha kebutuhan domestik belum terpenuhi. Memang ekspor untuk meningkatkan devisa negara. Kalau industri kecil dan permodalan terbatas, biarlah yang melakukan ekspor industri besar dengan teknologi yang sudah canggih,” pesan pria kelahiran 64 tahun yang lalu.
Melalui industri kreatif, Malang Raya diharapkan mampu untuk meningkatkan sektor pariwisata. “Malang Raya menjadi kota ekonomi kreatif, pariwisata harus kita galakkan. Bagaimana bisa menarik wisatawan mancanegara maupun Nusantara. Pokoknya ekonomi bergerak. Dengan masuknya wisman maka dollar juga masuk. Dan itu yang kita butuhkan,” pungkas Ridwan Hisyam yang juga pemilik RH Center ini. (Yuni)