Kabupaten Kediri, www.beritamadani.co.id – Program Unggulan Desa Inovasi Tani Organik (DITO) yang merambah ke hasil komoditas kopi di ditargetkan Bupati Kediri dua tahun mendatang sudah bisa masuk pasar ekspor.

Upaya ini dilakukan oleh Bupati karena melihat adanya potensi kopi yang besar di wilayah lereng Gunung Wilis. Menurutnya, Seluas 35 hektar lahan ditargetkan tahun depan akan menjadi pusat kopi organik.

Kemudian, pihaknya menyebutkan akan menunjuk Desa Jugo sebagai pilot projek tersebut. Nantinya, kopi organik ini akan dikerjakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

“Kita akan lakukan pendapingan End to End nya. Jadi, biar bisa mencetak biji yang benar berkualitas ekspor,” ucap Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, Sabtu (9/4/2022).

Lanjut, Bupati yang akrab disapa Mas Dhito, pihaknya sudah minta Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun), Anang Widodo untuk membuat dan memanagement dengan baik production house (rumah produksi.) untuk mencetak biji kopi kualitas ekspor

“Terutama saat kopi sudah masuk di production house ini. Kalau production housenya baik, maka akan menghasilkan kopi yang baik juga,” harapnya.

Terlebih tahun depan akan beroperasinya bandara, lanjutnya, Kabupaten Kediri ini bakal jadi titik tumpu baru setelah Surabaya.

“Kemudian, menyambut hal tersebut Kopi ini bakal jadi salah satu primadona UMKM yang mempunyai daya jual yang tinggi selain Nanas dan Mangga Podang di Wilayah Kecamatan Ngancar dan Kecamatan Banyakan Kabupaten Kediri,” pungkasnya. (Kominfo Kab.Kediri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Jelang Libur Lebaran Korem 081/DSJ Masifkan Vaksinasi Booster di Bulan Ramadan
Next post Agenda Sidang ke-6 Perkara Dugaan Kasus Asusila di SPI Kota Batu