

Kota Malang, www.beritamadani.co.id – Untuk memenuhi tahapan penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), sebagaimana tertuang dalam amanat ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, Pemerintah Kota Malang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) menyelenggarakan Musyarawah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD), Senin (28/3/2022).
Dalam kegiatan yang mengusung tema “Pemantapan Industri Kreatif melalui Transformasi Digital dengan Dukungan Infrastruktur yang Terintegrasi”.
Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan jumlah usulan yang terakomodir sebanyak 2.592, dari total 5.446 usulan.
“Artinya presentasi usulan yang terakomodir sebesar 47,59 persen, dengan pagu anggaran mencapai 89 miliar rupiah,” jelas Sutiaji saat memberikan sambutan di salah satu hotel berbintang di Kota Malang.
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini memaparkan, dari total usulan yang terakomodir terdiri dari Musrenbang Tematik yang meliputi; Tematik Anak, Perempuan, Disabilitas, Lansia, dan Lansia, serta Musrenbang usulan dari TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan).


Pria berkaca mata ini lebih lanjut menjabarkan empat arah kebijakan pembangunan pada 2023. Pertama, peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan kesehatan dasar lainnya.
“Kedua, menjaga kestabilan daya beli perlindungan sosial. ketiga, pemulihan ekonomi pascapandemi. Serta keempat, yaitu pemantapan industri kreatif masyarakat dan kemandirian sosial ekonomi,” jelas politisi asal Demokrat ini.
Dari keempat arah kebijakan tersebut, menurutnya harus didukung skala prioritas utama. “Pemenuhan target kinerja penyelenggaraan pembangunan daerah adalah penting, sebagai sektor utama agar arah kebijakan yang sudah ditentukan dapat berjalan dengan baik,” terangnya.
Sutiaji pun menegaskan penguatan branding Kota Malang, dengan pengenalan Kota Malang melalui sektor pariwisata maupun ekonomi kreatif. “Lebih pentingnya lagi, penuntasan masalah utamanya. Antara lain; banjir, kemacetan dan pengangguran,” imbuhnya.
“Yang mengejutkan, ternyata Malang masih belum memiliki blue print drainase. Dan ini yang akan kami fokuskan, bagaimana penanganan banjir. Sebenarnya kami punya Rp132 miliar untuk penanganan banjir di Jalan Soekarno Hatta. Namun karena itu adalah jalan provinsi, maka kami serahkan ke provinsi,” beber Sutiaji.


Pihaknya juga meminta Pekerjaan Umum Pusat untuk menangani banjir mulai dari monumen pesawat di Soekarno Hatta hingga Kali Metro, yang nantinya diharapkan dapat mengatasi banjir di Tulusrejo, Purwantoro, dan Lowokwaru. “Termasuk untuk mengatasi kemacetan, kami bisa bangun underpass,” ucap orang nomor satu di Kota Malang itu.
Masih menurut Sutiaji, hal yang akan dikuatkan lagi dalam mengimplementasikan empat arah kebijakan pembangunan 2023, yaitu penguatan kesehatan sistem ketahanan masyarakat pascapandemi. “Aktivasi dan perumusan ekosistem ekonomi kreatif dan smart city juga akan digiatkan,” imbuhnya.
Sutiaji menekankan, arah pembangunan Kota Malang pada 2023 mendatang akan berfokus pada pemantapan industri kreatif melalui transformasi digital, yang didukung dengan infrastruktur yang terintegrasi. Menurutnya, ini berkaitan dengan dua disrupsi yang tengah melanda.
“Sering saya katakan, dua disrupsi besar yang terjadi saat ini, yaitu pandemi dan digitalisasi, keduanya telah mengubah banyak sisi kehidupan masyarakat,” terang Wali Kota Sutiaji.
Akan tetapi,dua disrupsi tersebut justru menjadi kekuatan untuk mendorong geliat ekonomi kreatif di Kota Malang. Terlebih, potensi sumber daya manusia di Kota Malang yang tengah mengarah ke bonus demografi dengan komposisi penduduk didominasi generasi millenial, pungkas Sutiaji.(Yuni).