Kabupaten Kediri, www.beritamadani.co.id – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, menghadiri acara Launching ATM beras di Masjid Jami’ Syekh Abdul Qodir Al Jilani, di Desa Mangunrejo Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Senin (21/2/2022).

Mas Bup begitu sapaan akrab Bupati Kediri, duduk di kursi paling depan dan di belakang banyak para tamu undangan yaitu para ibu-ibu mustahiq warga Desa Mangunrejo. Ketika duduk, Mas Bup sempat mendengar obrolan ibu-ibu para tamu undangan tentang minyak goreng.

Ketika memberikan sambutan, Mas Bup merespon obrolan ibu-ibu tamu undangan tentang harga minyak goreng, yang tidak sengaja terdengar oleh Mas Bup.Dhito

Mas Bup Dhito mengatakan, “Sebagai Kepala Daerah justru jangan banyak bicara tapi lebih banyak mendengar, agar saya selaku Kepala Daerah bisa lebih cepat memberikan solusi dan mengatasi permasalahan yang ada,” ungkap Mas Bup Dhito.

Pada kesempatan yang sama, saat press release, Mas Bup menyampaikan, “Terkait minyak goreng yang selama 1 bulan terakhir mengalami kelangkaan, kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan dan Insya Allah mulai minggu ini akan ada droping dengan kuota yang sangat besar jadi tidak perlu panik untuk membeli minyak goreng kalau nanti sudah muncul di pasar-pasar,” terang Mas Bup Dhito.

“Yang pertama harga eceran tertingginya atau HET nya sudah ditentukan, untuk minyak goreng curah Rp 11.500, untuk minyak goreng sederhana Rp 13.500, untuk minyak goreng premium Rp 14.000. Kalau ada yang menjual lebih dari itu, maka nanti akan berhadapan dengan Satgas Pangan Kabupaten Kediri,” ungkap Mas Bup Dhito.

“Dan kalau ada yang nimbun percuma karena harga eceran tertingginya sudah ditentukan, dan cara pemantauan di lapangan tentunya Satgas Pangan setiap harinya akan memonitor ke pasar-pasar. Kita juga memonitor di Kota atau Kabupaten lain untuk perbandingan, tegas Mas Bup Dhito. (Adv Kominfo Kab Kediri)

One thought on “Beginilah Solusi dari Bupati Kediri Terkait Kelangkaan Minyak Goreng Murah

  1. Solusi yang tepat….namun Ngedrop nya harus merata seluruh wilayah Kabupaten Kediri dan kuota proporsional shg tidak membuat antrian panjang dan menimbulkan kerumunan.
    Klo ada pedagang jual lebih ditanya dulu kulkan dimana kapan mana nota kulakan… Kan bisa, aja kulakan tidak di pasar yang di drop minyak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Jam Komandan: Danrem 081/DSJ Ingatkan Disiplin Prokes dan Pola Hidup Sehat
Next post Kebijakan Pembangunan di Kota Batu Abaikan Kelestarian Lingkungan