Surabaya, www.beritamadani.co.id –  Dalam rangka memberikan pembekalan keterampilan sejak dini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Surabaya dari Jurusan PKK pada Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana, berinisiatif mengadakan pelatihan pembuatan Shibori sebagai bekal keterampilan sejak dini yang diberikan pada anak-anak Panti Asuhan Al Qomariah Surabaya, Minggu (31/10/2021).

Tujuan PKM yang dilaksanakan Jurusan PKK pada Prodi S1 Pendidikan Tata Busana UNESA yang dibimbing Tim pengajar dengan Ketua Inty Nahary, S.Pd., M.Ds., ini adalah melatih anak-anak Panti Asuhan Al Qomariyah dalam pembuatan Shibori pada kain panjang, stola dan T Shirt, juga bertujuan membantu program ekonomi kreatif pemerintah dengan membekali keterampilan pada anak-anak yatim piatu dalam pembuatan kerajinan atau craft, mengingat Shibori merupakan salah satu teknik pewarnaan yang mudah dikerjakan oleh anak-anak setingkat SMP atau SMA, serta merupakan salah satu jenis surface design yang saat ini sedang tren dan disukai masyarakat.

Shibori merupakan salah satu teknik pewarnaan kain yang dikerjakan dengan cara mengikat atau menjelujur kain. Teknik ini secara umum disebut sebagai jumputan, mengingat dalam pembuatan Shibori atau jumputan terdapat proses pengikatan, seringkali teknik ini disebut juga Batik Jumputan.

Shibori atau jumputan merupakan bagian dari craft atau benda-benda kerajinan yang saat ini digalakkan pemerintah sebagai salah satu dari 7 ( tujuh ) sektor industri kreatif.

Terkait permasalahan tersebut perlu adanya pembekalan sejak dini pada anak-anak dalam mengembangkan keterampilan termasuk pada anak-anak panti asuhan seperti kegiatan pembekalan yang sedang dilakukan di Panti Asuhan Al Qomariyah Surabaya, dimana pembekalan ini dimaksudkan agar anak-anak dapat mandiri dan siap kerja saat kembali ke masyarakat nantinya.

Humas Panti Asuhan Al Qomariyah Surabaya, Siti Nurhasanah, S.E., menjelaskan bahwa,”Panti Asuhan Al Qomariah merupakan Yayasan yang menampung anak-anak yatim piatu berdiri sejak tahun 1994, di daerah perkampungan padat penduduk dan berlokasi di Jl. Wonoayu 06 No.10 Desa Wonoayu Kecamatan Rungkut Kota Surabaya. Saat ini Yayasan Panti Asuhan Al Qomariyah memiliki 65 anak asuh dengan 15 anak tinggal di panti asuhan,” ujarnya.

Siti juga mengungkapkan,” Kesemuanya perempuan dengan pendidikan rata-rata SMP dan SMA,  sementara sisanya 50 anak masih tinggal bersama oran tua atau keluarganya. Namun biaya hidup dan pendidikannya menjadi tanggung jawab panti. Kebijakan pimpinan Yayasan senantiasa mengarahkan anak-anak asuh kita untuk bersekolah di sekolah kejuruan yang menyediakan berbagai jurusan keterampilan sesuai dengan bakat dan minat anak asuh,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa,”Ada 3 (tiga) permasalahan, yakni; masih terbatasnya keterampilan yang dimiliki oleh anak-anak panti asuhan sebagai salah satu bekal untuk mandiri dalam berwirausaha bila kelak telah lepas dari tanggung jawab Yayasan; kurangnya kegiatan pelatihan keterampilan yang dapat menambah wawasan, keterampilan dan juga meningkatkan kreatifitas serta kurangnya kegiatan dalam memberdayakan waktu senggang. Maka pengurus Yayasan meminta diadakan kegiatan pelatihan keterampilan di Panti Asuhan Al Qomariyah Surabaya, dan alhamdulillah atas inisiatif dan dalam rangka pelaksanaan program PKM UNESA dari Jurusan PKK dari Prodi S1 Pendidikan Tata Busana, kegiatan pelatihan keterampilan ini bisa terwujud dan dengan program ini kita harapkan mampu memberikan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam sub sektor craft guna pengembangan ekonomi kreatif,” tambahnya.  (Int/Red.BMK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Kampung Inggris Bakal Jadi Eduwisata
Next post Pemkab Kediri Gelar Diklat Manajemen Sekolah Berkualitas ke Kepala sekolah TK SD dan SMP