Kota Malang, www.beritamadani.co.id – Bertempat di Gedung DPRD Kota Malang Sidang Paripurna dalam rangka mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia pada sidang tahunan MPR RI-DPR RI dan DPD RI tahun 2021 diikuti seluruh anggota Dewan yang berjumlah 45 orang, Walikota Sutiaji, Wakil Walikota Sofyan Edi Jarwoko, Sekda Kota Malang Erik Setyo Santoso dan seluruh OPD Kota Malang, Kapolresta Malang, Komandan Kodim Kota Malang, Kajari Kota Malang, Kepala Pengadilan Negeri Kota Malang, Lantamal Kota Malang serta seluruh undangan secara daring.
Sidang Paripurna dipimpin langsung oleh Ketua Dewan I Made Rian Diana Kartika, sebelum mendengarkan langsung pidato dari Presiden Joko Widodo, Made mengingatkan kepada seluruh hadirin agar mengikuti secara serius dan seksama agar apa yang disampaikan oleh Presiden bisa dicermati dan dimengerti.
“Tolong kepada seluruh hadirin agar bisa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia ini dengan serius dan jangan sampai ada yang mengaktifkan alat komunikasinya agar kita bisa mendengarkan dengan baik,” pesan Made.
Setelah pidato kenegaraan usai didengarkan, Sidang Paripuna dilanjutkan dengan agenda yang kedua yaitu penyampaian Laporan Hasil Pelaksanaan Reses Anggota DPRD Kota Malang pada masa Reses III tahun 2021. Namun penyampaian hasil laporan ini tidak dibacakan melainkan hanya memberikan rangkuman hasilnya kepada Ketua dan Wakil Ketua.
Untuk Sidang Paripurna kali ini dipimpin oleh Wakil Ketua Rahman Nurmala dari Partai Golongan Karya.
Setelah acara Sidang Paripurna usai, acara dilanjutkan dengan pemotongan Tumpeng Kemerdekaan sebagai simbol rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih selama 76 tahun. Namun sebelum acara potong tumpeng Made mengajak para hadirin untuk menyanyikan lagu-lagu perjuangan dengan melambaikan bendera merah putih sebagai tanda bakti kepada Nusa dan Bangsa.
Setelah menyanyikan beberapa lagu kebangsaan maka Made mengundang anggota yang paling senior yaitu Rahman Nurmala untuk memotong tumpeng dan diserahkan kepada anggota Retno Sumarah dari politisi Golkar yang dianggap sebagai anggota yang senior.
Sementara itu I Made Rian Diana Kartika saat diwawancarai awak media www.beritamadani.co.id mengatakan bahwa meskipun pada masa pandemi ini kita masih bisa mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia yang tanpa teks, yang intinya kita harus bergotong-royong dalam menangani situasi seperti ini.
“Kita harus bergotong-royong dalam menangani situasi yang seperti ini, karena kita tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada kerjasama dari semua pihak,” pungkas I Made Rian Diana Kartika. (Yuni)