Blitar, www.beritamadani.co.id – Persembahan Tari Senggropuro dari Sanggar Seni Patria Loka mengawali gelaran Literasi Seni dan Budaya yang merupakan bagian dari Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, yang diselenggarakan Perpustakaan Proklamator Bung Karno dalam rangka kegiatan Bulan Bung Karno.

Giat ini dibuka oleh Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno pada pada, Rabu ( 2/6/2021 ) dan dihadiri oleh pejabat struktural dan fungsional, serta menghadirkan para narasumber kompeten dari praktisi dan akademisi, Rohmat Djoko Prakoso, M.Sn., dan Suwandi Windianto, M.Sn., dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya.

Kegiatan Literasi Seni dan Budaya berlangsung dari tanggal, 2 Juni – 4 Juni 2021, di Amphi Teater Perpustakaan Proklamator Bung Karno dengan pemateri para narasumber, dalam sajian pemberian materi pelatihan dan praktek dan diikuti oleh puluhan peserta, yang salah satu tujuan kegiatan ini adalah memberikan bimbingan, memotivasi untuk mengasah dan mengembangkan potensi serta keahlian dalam bidang kesenian dan kebudayaan, khususnya dalam seni tari dan musik.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial tidak hanya untuk mempertahankan eksistensi suatu perpustakaan saja, akan tetapi merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pembangunan berkelanjutan yang dilakukan oleh pemerintah yang secara serius melalui Bappenas,  dengan Perpustakaan Nasional RI, telah menetapkan program inklusi sosial dan menjadikan perpustakaan sebagai salah satu program prioritas Nasional, untuk percepatan pengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Seperti disampaikan oleh Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Dra. Janti Suksmarini, M.M., dalam sambutan pembukaan kegiatan Literasi Seni dan Budaya menyampaikan bahwa perpustakaan saat ini telah melakukan transformasi dalam memberikan layanan kepada masyarakat agar lebih memberikan manfaat yang lebih besar. Model transformasi yang kini dikembangkan oleh perpustakaan adalah perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan menjadikan program penguatan literasi untuk kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan.

“Model transformasi yang kini dikembangkan oleh perpustakaan adalah perpustakaan berbasis inklusi sosial dengan menjadikan program penguatan literasi untuk kesejahteraan masyarakat dan pengentasan kemiskinan dan hal ini didasari oleh perpustakaan yang dianggap mampu menjadi wadah peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui tersedianya akses informasi dari buku dan internet yang dimiliki oleh perpustakaan, serta tersedianya ruang belajar dan berkegiatan masyarakat serta adanya pendampingan yang diberikan oleh pustakawan sehingga mampu mendorong terciptanya masyarakat yang lebih sejahtera,” jelasnya.

Janti Suksmarini menambahkan bahwa Literasi Seni dan Budaya dalam rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno tahun 2021 ini sebagai momen reflektif untuk mengungkap kembali konsep-konsep pemikiran dari Bung Karno.

“Penyelenggaraan kegiatan Literasi Seni dan Budaya dalam rangkaian kegiatan Bulan Bung Karno tahun 2021 ini, juga sebagai momen reflektif untuk mengungkap kembali konsep-konsep pemikiran dan idealisme, patriotisme serta perjuangan Bung Karno dalam memerdekaan bangsanya, dalam bentuk sebuah kesenian dan kebudayaan,” tambahnya. (Hen/Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Inilah Daftar Siswa SD yang Lolos Seleksi MIPA Tahun 2021
Next post 𝐀𝐧𝐢𝐞𝐬 𝐀𝐣𝐚𝐤 𝐌𝐚s𝐲𝐚𝐫𝐚𝐤𝐚𝐭 𝐉𝐚𝐤𝐚𝐫𝐭𝐚 𝐆𝐮𝐧𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐒𝐞𝐩𝐞𝐝𝐚 𝐊𝐞 𝐓𝐞𝐦𝐩𝐚𝐭 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚