Kediri, www.beritamadanai.co.id – Nuansa malam Jumat Wage di Pamuksan Sri Aji Joyoboyo sepi peziarah. Hanya terdapat 3 orang dari lokal Kediri saja yang melakukan ziarah. Hal ini diketahui Tim Investigasi BMK, ketika mendatangi Pendopo Pamuksan, Kamis malam (18/3/21).

Tim Investigasi BMK kemudian menemui Jurukunci Mbah Gabing, hal senada juga disampaikan bahwa malam Jum’at Wage saat ini sepi peziarah.

Biasanya bila malam Jumat banyak sekali para peziarah datang dari bebagai daerah. Dari sudut tempat mulai Pos laporan tamu yang datang, maupun Pendopo peristirahatan amat longgar alias sepi, yang biasanya para peziarah pulang sampai dengan menjelang matahari terbit pagi hari.

Sepinya peziarah saat ini karena juga akibat dari masih diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tingkat RT maupun RW, serta Desa. Walaupun pihak Desa Memberikan kelonggaran bagi peziarah untuk memanjatkan doa pada yang Maha Kuasa atau ritual, tetapi peziarah tetap diwajibkan untuk melaksanakan Protokol Kesehatan.

Tim Investigasi BMK kemudian menjumpai dua orang yang berasal dari daerah Pare yang tidak mau disebutkan namanya, ketika ditanya ia menyampaikan bahwa melakukan ritual ini dengan tujuan dan harapan agar diberikan keberkahan oleh Tuhan.

“Semoga mendapat keberkahan dari yang Maha Kuasa melalui ziarah di tempat Muksanya Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo ini. Sekaligus nguri-nguri kabudayan, melestarikan budaya warisan leluhur,” pungkasnya, pada Media Online Indonesia www.Beritamadani.co.id. (Cak Kas/Widya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Pemkab Kediri Laksanakan Vaksinasi Covid-19 Untuk Para Pedagang Pasar Pamenang Pare
Next post Sarasehan Budaya Untuk Memberikan Nama Pendopo Pemerintah Kabupaten Kediri