Sidoarjo, www.beritamadani.co.id – Kehadiran Pulau Lusi yang baru terbentuk di sekitar lokasi penambangan Lapindo di Kec.Porong, Kab. Sidoarjo, mulai dilirik keberadaannya oleh Pemkab Sidoarjo. Namun demikian sampai saat ini belum ada kejelasan, karena Pemkab tak kunjung dapat jawaban untuk mengelola pulau tersebut.

Hal ini disampaikan Pj.Bupati Sidoarjo, Dr.Hudiyono, ketika menjawab pertanyaan Ketua FKPRM (Forum Komunikasi Pemimpin Redaksi Media) di Jatim, Agung Santoso, usai Hudiyono mendampingi Komisi X DPR RI mengunjungi pulau seluas 94 Hektare, yang direncanakan menjadi tempat wisata  domestik maupun mancanegara ini.

 “Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Sidoarjo siap untuk mengelola Pulau Lusi (Lumpur Sidoarjo) sebagai daerah tujuan wisata baru, asalkan Pemerintah Pusat dalam hal ini ditangani langsung oleh KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) menyerahkan kepada kami,” ungkap Pj.Bupati Sidoarjo.

Hudiyono mengakui pihak Pemkab Sidoarjo telah mengirim surat dua kali kepada KKP agar pengelolaan Pulau Lusi oleh pihak Pemkab, namun sampai saat ini belum ada jawaban.

“Ketika ada surat dari KKP bahwa untuk pengelolaan Pulau Lusi diserahkan kepada Pemkab. Sidoarjo, maka kami memasukkan konten-konten untuk menunjang penataan wisata di area tersebut,” ujarnya.

Perlu diketahui bahwa 15 tahun lalu, tak ada yang menyangka jika bencana semburan lumpur yang muncul di sekitar lokasi penambangan Lapindo di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, akan mendatangkan cerita baru di masa kini. Cerita yang dibumbui rasa positif itu, kini melekat pada sebuah pulau bernama Lusi, yang letaknya di sekitar lokasi semburan.

Kehadiran pulau baru tersebut, ternyata memberi warna baru bagi masyarakat di sekitar Sidoarjo, yang bertetangga dengan Kota Surabaya ini.

Sebagai pulau yang baru terbentuk, Pulau Lusi ditangani langsung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Pengelolaannya di bawah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL).

Pembentukan Pulau Lusi sudah mulai terjadi saat lumpur Lapindo menyembur di Porong. Semburan lumpur yang jumlahnya sangat banyak, mengalir ke sungai yang ada di sekitar Sidoarjo.

Selama lima tahun lumpur yang meluap dibuang ke Sungai Porong, lalu aliran sungai mengantarkan lumpur yang kemudian membentuk pulau baru di pesisir timur Sidoarjo.

Sebelum membentuk pulau baru, semburan lumpur terjadi dengan cepat dan jumlah yang besar , selama lima tahun lumpur menyembur, tercatat 19 desa yang tenggelam.

Sebagai pulau yang terbentuk dari semburan lumpur panas, di daratan Pulau Lusi tidak terdapat jenis tumbuhan apapun. Untuk itu, pulau tersebut kemudian menjalani proses reklamasi dengan cara menimbun daratan yang sudah ada, hasil kerukan sedimentasi lumpur.

Penimbunan dilakukan di sekitar area pembuangan yang dikelilingi jetty (dermaga), sehingga membentuk hamparan tanah berbentuk pulau yang saat ini dikenal dengan sebutan Pulau Lusi.

Penamaan Lusi sendiri, diberikan langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. Nama tersebut, juga sudah terbiasa di telinga warga sekitar yang sejak pulau tersebut ada, memang biasa menyebutnya Lusi atau dengan nama lain Sarinah. (IPW/Hen, Editor: Widyana R.)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Mas Dhito Sambang Desa di Lereng Wilis Serap Aspirasi Warga
Next post DPO Perampokan BPR Naga Jayaraya Sentra Sentosa Akhirnya di Tangkap Polisi