Kediri, www.beritamadani.co.id – Mas Dhito kembali bergerak melaksanakan kampanye menjelang Pilkada. Kali ini mengunjungi Pasar Legi Desa Wonorejo. Di Pasar Legi ini Mas Ditho langsung berkeliling ke stand-stand  pasar, kemudian seperti biasa selalu mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan dan melakukan dialog dengan para pedagang.

Salah satu stand yang dihampiri oleh Mas Dhito adalah stand penjual telor, kemudian membelinya beberapa kilo gram. Selanjutnya sesuai agenda, melakukan dialog  dengan beberapa toga, tomas, juga pedagang, yang ada di pasar ini.

Pada diolag dengan para pedagang ini banyak aspirasi yang ditampung, salah satunya terkait dengan kondisi Pasar Legi yang belum punya tempat pembuangan sampah yang layak dan juga karena di Pasar Legi ini merupakan tempat transaksi jual-beli hewan kambing, dan berada di depan halaman pasar, agar kelak bisa dipindahkan ke belakang Pasar Legi. Itulah beberapa aspirasi yang dikatakan oleh para pedagang ketika berdialog dengan Mas Ditho dan berharap bisa direalisasikan bila nantinya terpilih menjadi Bupati Kediri.

Agenda selanjutnya Mas Dhito mengunjungi Wisata Alam Alaska Tempurejo Kecamatan Wates. Mas Dhito memberikan pujian bahwa tempat wisata ini paling baik selain Gronjong Wariti.

“Wisata Alam Alaska ini cukup bagus diantara dari beberapa sumber atau tempat wisata yang saya kunjungi, ini salah satu yang paling baik selain Gronjong Wariti, bukan artinya yang lain tidak baik, cuman memang perlu diperhatikan untuk protokol kesehatannya. Dari tadi saya berkali-kali mengingatkan pengunjung untuk menggunakan masker, tapi memang kadang kesadaran dari pengunjung ini belum tinggi,  maka dari Pihak Pengelola wajib untuk memperketat Protokol Kesehatan,” ujar Mas Dhito, Minggu  (15/11/20). 

Seperti yang lalu-lalu Mas Dhito pasti mengadakan dialog untuk menyerap aspirasi warga, dan terdapat usulan dari Didik Budiono, mewakili warga RT.12, Desa Tempurejo, mengusulkan untuk honour RT yang setiap bulannya 50 ribu dan diberikan tiap empat bulan sekali, kalau bisa honornya bisa ditambahi, khususnya untuk RT di Desa Tempurejo dan pada semua RT di Kabupaten Kediri pada umumnya. 

Mas Dhito menerangkan, “Terkait usulan RT ini harus kita kaji dulu, karena jumlah RT di Kabupaten Kediri kalau saya tidak salah ada sembilan ribu sekian, jadi harus dilihat dulu kemampuan dari Anggaran Belanja atau APBD yang ada di Kabupaten Kediri. Karena kita juga disatu sisi perlu membangun banyak hal yang harus dibangun di Kabupaten Kediri. Tapi tidak melupakan kesejahteraan, baik itu dari tingkat RT, RW, Kepala Desa, Camat, dan sebagainya. Untuk tetap kita jaga kesejahteraannya,” terangnya.

“Tapi, ya nanti kita lihat kemampuan APBD nya,” pungkasnya, pada awak media www.beritamadani.co.id yang mengikuti acara ini.

Reporter: Tim BMK-Cak Kas, Editor: Widyana R.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Kompak Bersatu, Semua Pengurus Hadiri Puncak Perayaan Maulid PWNU NTB
Next post Sekjen MOI : DPP MOI Solid, Tidak Ada Perpecahan, Itu Hanya Ulah Oknum Saja