Kediri, www.beritamadani.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri menggelar Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Serentak 2020. Simulasi digelar di halaman kantor KPU, diikuti oleh Komisioner dan Staf KPU, juga Ketua KPU RI Arief Budiman, Sabtu (31/10/2020).

Hadir juga dalam acara ini, perwakilan dari partai politik yang ada di Kabupaten Kediri, Ketua KPU Jawa Timur Choirul Anam, Perwakilan KPU Tingkat Kota dan Kabupaten di wilayah Indonesia Timur, kecuali Madura.

Proses Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Serentak 2020, tetap menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari pengecekan suhu tubuh, cuci tangan, jaga jarak dan diwajibkan memakai masker. Selain itu tiap pemilik hak suara diberikan kaos tangan.

Ketua KPU Kabupaten Kediri Ninik Sunarmi, dalam sambutannya mengatakan bahwa sesuai protokol kesehatan jumlah pemilih dibatasi, disediakan sarung tangan dan menggunakan tinta tetes.

“Acara simulasi ini kami gelar di TPS 12 melibatkan pemilih dari warga Ngasem. Secara aturan protokol kesehatan maka jumlah pemilih dibatasi 500 orang untuk setiap TPS. Kemudian disediakan sarung tangan, sebelumnya dicek suhu tubuh saat akan masuk TPS. Kami gunakan tinta tetes bukan tinta celup seperti Pemilu sebelumnya,” ujar Ninik Sunarmi.

Ninik Sunarmi juga menekankan bahwa selama masa pelaksanaan kegiatan dilarang melakukan kontak fisik.

“Kegiatan ini akan kami teruskan ke tingkat kecamatan agar bisa dipahami atas aturan baru,” tandasnya.

Diacara yang sama, Ketua KPU RI Arief Budiman, mengatakan bahwa acara ini merupakan program nasional dan sudah dilakukan beberapa kali, baik pemungutan maupun penghitungan suara.

“Hari ini kita melakukan di tiga propinsi di empat Kabupaten/Kota, di Jawa Timur ada dua. di Kediri dan Sumenep, sedangkan di Sulawesi Selatan, di Goa dan satu lagi di Jambi,” ucapnya.

Mengapa simulasi ditempatkan di Kediri Jawa Timur, Arief Budiman beralasan karena KPU Propinsi dan KPU Kabupaten memberi masukan ke KPU RI, beberapa KPU kabupaten menyatakan siap untuk mendukung progam nasional. Tetapi karena tidak semua bisa siap dan juga tidak mungkin KPU menyelenggarakan simulasi di seluruh kabupaten dan kota. Salah satu yang siap adalah KPU Kab.Kediri.

“Dikarenakan ada beberapa kesiapan itu kemudian kita lakukan,” jelasnya.

Lebih lanjut menurut Arief Budiman, KPU Kabupaten Kediri kebetulan terdapat pasangan calon tunggal, hal ini penting sehingga simulasi bisa bervariasi dalam hal jumlah calon.

Sementara itu Anwar Anshori, Anggota Komisioner KPU Kab. Kediri Divisi Penyelenggaraan, menambahkan bahwa dalam giat ini KPU Kab. Kediri betul- betul fokus sebagai persiapan untuk Pemilukada pada, 9 Desember 2020, agar berjalan dengan Lancar.

“Kenapa ini kemudian harus kami lakukan, karena pemilihan ini berbeda dengan sebelumnya. Pemilihan ini dalam masa pandemi, tentu dalam hal pemungutan dan penghitungan harus menggunakan protokol kesehatan dan ini tidak bisa cuma materi yang kita sampaikan, harus kita simulasikan,” imbuhnya.

Selanjutnya menurut Anwar Anshori, pada simulasi ini tidak banyak temuan materi, tapi lebih banyak dengan praktek. Kemudian ada perubahan yang dahulu memakai situng, sekarang memakai e-rekap.

“Perkembangannya sama e-rekap, e-rekap ini sangat efisien, efektif, kemudian keterbukaan,” pungkasnya, menyampaikan pada Awak Media www.beritamadani.co.id.

Reporter: Tim BMK – Cak Kas, Editor: Widyana R.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Dua Residivis Curas di Hadiahi Timah Panas Tim Macan Wilis Polres Nganjuk
Next post Sambangi TPA Sekoto Mas Dhito Tampung Aspirasi Para Pemulung