Kediri, www.beritamadani.co.id – Walikota Kediri Abu bakar, melakukan kunjungan ke sentra pengrajin tusuk sate dan cilok, yang berada di Lingkungan Dadapan, Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, (24/9/20).
Sentra pengrajin tusuk sate dan cilok di tempat ini sudah berproduksi kurang lebih sejak 17 tahun yang lalu, namun proses produksinya masih tradisional.
Dengan adanya kunjungan Walikota Kediri ini, dimanfaatkan oleh Bu Suhartini yang mewakili para pengrajin yang lain menyampaikan aspirasinya dengan berharap adanya bantuan peralatan yang bisa meringankan proses produksi tusuk sate, yang saat ini proses produksinya masih sangat tradisional.
“Kami berharap Pemkot Kediri memberi bantuan peralatan berupa gergaji mesin sehingga meringankan proses produksi tusuk sate,”ujarnya.
“Memang di era pandemi Covid-19 ini pendapatan kami sebagai pengrajin bambu tusuk sate dan cilok agak menurun, karena memang ketika di era ini masih banyak yang libur tidak bisa berjualan, namun demikian kami tetap memproduksi tusuk sate dan cilok,” jelasnya.
Lebih lanjut Bu Suhartini menyampaikan ketika ditemui bahwa bahan tusuk sate didatangkan dari Tawang, wilayah Kecamatan Wates, sekitar 10 Km dari Lingkungan Dadapan.
Walikota Kediri Abu Bakar, setelah mendengarkan aspirasi dari para pengrajin, memberikan arahan supaya para ibu-ibu pengrajin bambu untuk terus berkarya dan Pemkot Kediri nantinya akan memperhatikan kebutuhan untuk meringankan proses kerja pembuatan tusuk sate dengan bantuan peralatan kerja.
“Ibu-ibu pengrajin bambu pembuat tusuk gigi dan cilok agar terus berkarya demi kelangsungan ekonomi rumah-tangga. Kami hanya bisa mendoakan, serta melalui instansi yang terkait nantinya akan kami perhatikan, seperti apa yang disampaikan oleh Ibu Suhartini ini, misalnya Pemkot Kediri untuk bisa memberikan bantuan berupa mesin pemotong bambu, sehingga dapat meringankan beban kerja bagi Ibu Suhartini,” pungkas Walikota Kediri, mengakhiri perbincangan.
Reporter: Cak Kas, Reporter: Widyana R.
