Kediri, www.beritamadani.co.id – Upaya untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan bisa menentukan kebijakan yang tepat untuk Kabupaten Kediri, bila terpilih dalam Pilkada 2020. Hanindhito Himawan Pramana yang akrab disapa Dito, mendatangi beberapa titik di wilayah Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (28/9/20).

Beberapa lokasi atau titik yang dikunjungi, salah satunya adalah Kelompok Ternak Sapi di Desa Ngadiluwih dan Kelompok Ternak Kambing Perah yang ada di Desa Rembang Kepuh, Kecamatan Ngadiluwih.

Kemudian Dito mengunjungi Wisata Sumber SWS, Desa Dukuh, untuk melihat langsung wisata sumber tersebut.

Selanjutnya Calon Bupati Kediri ini melakukan pertemuan dengan Komunitas Pelaku Usaha Tanaman Hias, di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, tepatnya di Pusat Tanaman Hias Lintas Nusa Bunga, usaha tanaman hias milik Haji Soim.

Dari Kelompok Ternak sapi yang dikunjungi, Dito lebih banyak mendengar keluhan  tentang penurunan penjualan sampai 80 persen per tahun, sekarang yang terjual hanya 20 persen saja. Selain itu perlunya dukungan modal bagi peternak sapi. Hal ini nantinya perlu perhatian khusus dari Pemkab Kediri.

“Kondisi para peternak saat ini membutuhkan pinjaman lunak atau kredit lunak dalam waktu yang panjang dan alat pemotong rumput serta alat timbang sapi, kondisi ini membutuh biaya dan dukungan dari Pemkab Kediri,” ungkap Dito.

Sedangkan dari hasil kunjungan ke Wisata Sumber SWS, Dito menyampaikan bahwa  wisata sumber SWS merupakan tempat wisata sangat punya potensi. Wisata Sumber di Desa Dukuh ini diketahui sudah lama tutup dimasa pandemi Covid-19, supaya pelan-pelan segera dibuka.

“Banyak sekali di setiap desa memiliki potensi wisata yang berbentuk sumber, hal ini perlu dipikirkan untuk pelan-pelan membuka tempat wisata, tapi protokol kesehatan tetap diperhatikan. Kalau tempat wisata, lama ditutup akan berdampak, ekonomi masyarakat akan semakin menurun,” ujarnya.

Kemudian ketika berkunjung ke Komunitas Pelaku Tanaman Hias di Desa Dukuh, Dito mendapat keluhan terkait legalitas dan permodalan untuk pelaku usaha tanaman hias, belum ada personil pelaku usaha untuk diberangkatkan study banding ke daerah yang memiliki teknologi pertaniannya lebih baik. Juga adanya pertanyaan tentang terobosan apa yang akan dilakukan  untuk pelaku usaha tanaman hias bila terpilih nanti.

Dito menjawab,”Yaitu dengan cara pelaku usaha diberi pembinaan langsung oleh balai penelitian tanaman hias dibawah Kementrian Pertanian. Tidak hanya itu, kita juga akan membranding tanaman hias yang ada di Ngadiluwih akan dibantu tim khusus tentang tanaman hias. Dan terkait study banding tidak perlu. Kita akan mendatangkan balai penelitian pertanian untuk memberikan materi khusus kepada para pelaku usaha tanaman hias. Bila terkait legalitas pelaku UMKM kebetulan saya ada program untuk membantu legalitas 1.000 UMKM, saat ini sudah ada 600 UMKM yang masuk. Untuk persyaratan dilampirkan dan gratis tanpa dipunggut biaya,” jelasnya.

Lebih lanjut Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana mengatakan,”Jika nanti pada Tanggal 9 Desember 2020, diberi amanah untuk memimpin Kabupaten Kediri. Saya sudah ada data UMKM yang masuk dan Sentra UMKM akan kita bangun 4 titik, 2 titik di barat sungai dan 2 titik di timur sungai,”jelasnya

“Perlunya, dibuatkan Sentra agar tidak berdiri sendiri dan dengan legalitas UMKM tersebut bisa dijadikan syarat untuk modal pinjaman ke bank,” pungkasnya.

Reporter: Tim BMK – Cak Kas, Editor: Widyana R.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Perseteruan Kades Bendosari Dan Kelima Warganya Berujung Damai
Next post Kemensos RI Gelontorkan Bantuan Sosial Tunai (BST) Tahap VI Untuk Wilayah Kecamatan Mojo