Kediri, www.beritamadani.co.id – Padepokan Damar Sasongko, yang terletak di Kaki Gunung Anjasmoro sebelah selatan, tepatnya di Dusun Sidirejo, Desa Medowo, Kec.Kandangan, yang masih termasuk wilayah Kabupaten Kediri, pada 1 Suro Tahun 2020 ini mengadakan selamatan dan ruwatan, pada Hari Kamis, 21 Agustus 2020, dimulai tepat Pukul 20.30 WIB sampai selesai.

Ritual selamatan dan ruwatan dilaksanakan dan berlangsung dengan khidmad dan tetap memperhatikan anjuran dari pemerintah terkait protokol kesehatan yaitu cuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak. Selamatan dipimpin oleh Mangku Ngataji, sedangkan pangruwatan dipimpin oleh Dalang Ki Ponaji (Sukamro) sampai selesai. Dilanjutkan pembagian berkat terhadap semua anggota yang ikut prosesi selamatan ini.

Ki Ponaji, Dalang Ruwat dari Padepokan Damar Sasongko menuturkan,”Kami menyiapkan makanan sego(nasi) golong pitu(tujuh), memiliki makna untuk menyatukan saudara tujuh. Apem goreng memiliki makna untuk mengirim doa terhadap para leluhur yang sudah meninggalkan kita baik para leluhur di Tanah Jawa maupun seluruh Nusantara. Nasi kuning lauk Ikan teri goreng, memiliki makna memberikan penghormatan terhadap penguasa laut dan seluruh Nusantara. Kupat lepet memiliki makna untuk menumbuhkan rasa  terimakasih kepada keluarga, yaitu kepada ayah dan ibu,  yang melahirkan kita. Kemudian bubur merah putih (bubur sengkolo), memiliki makna untuk memberi penghormatan kepada saudara empat yang berada diempat penjuru mata-angin (kiblat papat limo pancer),”ungkapnya.

Perlu diketahui bahwa Padepokan Damar Sasongko mayoritas beranggotakan orang-orang yang masih menganut atau memiliki aliran kepercayaan asli dari Tanah Jawa atau Kejawen dan Hindu. Memiliki tradisi atau budaya, seperti sesaji sesuai pranatan (aturan) khusus untuk dipersembahkan kepada Tuhan lewat caranya sendiri dan memiliki makna yang dalam untuk kebaikan manusia.

Reporter: Tim BMK-Ki Cahyo, Editor: Widyana R.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Malam 1 Suro 2020 Petilasan Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo Dan Sendang Tirto Kamandanu Ditutup Total
Next post Walau Mulai Langka Membajak Sawah Cara Tradisional Dengan Sapi Masih Tetap Ada