Kediri, www.beritamadani.co.id – Selain memiliki tempat peninggalan sejarah, Desa Panjer, Kec.Plosoklaten, juga memiliki tempat kerajinan seni Barongan. Pengrajin tersebut adalah Sujali, selain sebagai Juru Kunci Situs Panjer, ia memilih berprofesi sebagai pengrajin Seni Barongan sejak Tahun 2004, dan kemudian dilanjutkan putranya Bayu Hermawan mulai Tahun 2013, sampai sekarang.
Tentunya sebuah regenerasi yang cukup berhasil. Dari sebuah keahlian khusus dan bakat seni yang luar biasa, dapat ditularkan ke generasi selanjutnya yaitu kepada putranya, Bayu Hermawan.
Bayu Hermawan mengatakan,“Tujuan memilih berprofesi sebagai pengrajin Seni Barongan ini, tidak lain adalah mempertahankan Seni Budaya Kab. Kediri, yang mana setiap tahun menggelar Event Seni Seribu Barong dan menjadikan kegiatan ini menjadi kegiatan yang wajib diikuti bersama”, jelasnya.
Dalam memproduksi Seni Barongan yang indah dan awet, tentunya membutuhkan bahan yang berkualitas yaitu kayu yang berkualitas. Biasanya bahan yang dipilih adalah Kayu Cangring dan Kayu Waru, kayu ini dipilih karena bobotnya yang sangat ringan.
Setelah pembuatan Barongan selesai, proses selanjutnya pemasangan jamang, bahan jamang ini dari kulit kerbau. Khusus untuk jamang Barongan yang digunakan oleh anak sekolah biasanya dibuat dari kulit lembu(sapi).
Dalam pembuatan Barongan ukuran besar membutuhkan waktu kurang lebih 22 hari, sedangkan untuk Barongan ukuran kecil, dibutuhkan waktu penyelesaian sekitar 14 hari.
Hasil produksi Seni Barongan dari Bayu Hermawan ini diminati oleh pecinta seni baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Dari dalam negeri biasanya pemesanan dari kota-kota sekitar Kediri, bahkan dari luar pulau yaitu Kalimantan dan Sumatra. Untuk luar negeri biasanya pemesanan dari Hongkong.
“Semoga kedepan para pengrajin lokal Seni Barongan mendapat perhatian lebih lagi dari pemerintah”, pungkasnya menyampaikan kepada Tim www.beritamadani.co.id.(Cak Kas/Widya)
