Kediri, www.beritamadani.co.id – Nenek Tukini(65) warga Dusun Kolak Selatan, Desa Wonorejo, Kecamatan Ngadiluwih, yang diduga mengalami depresi berat serta pikun nekat mengakhiri hidupnya di atas rel kereta api di daerah Ngadiluwih, Kabupten Kediri.
Kejadian tersebut saat Kereta Api Brantas dengan rute perjalanan dari Stasiun Pasar Senin Jakarta menuju Stasiun Blitar, ketika berjalan memasuki wilayah Ngadiluwih tepatnya di Km 181+7 Dusun/Desa. Banjarejo, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, masinis melihat seorang perempuan di pinggir bantalan rel kereta api sebelah barat.
Melihat ada seseorang, masinis membunyikan klakson namun tidak didengar, selanjutnya masinis melakukan pengereman dan berhenti pada jarak 700m, sehingga perempuan tersebut tertabrak.
Saat kejadian kemudian masinis menghubungi Dian Prasetyo(27) selaku security Stasiun Ngadiluwih dan dilakukan pengecekan ke lapangan didapati bahwa benar adanya korban yang sudah dalam kondisi tertelungkup di samping bantalan rel kerta api dan selanjutnya kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Ngadiluwih.
Kapolsek Ngadiluwih AKP.H.Muhklason,SH, ketika dihubungi membenarkan adanya kejadian tersebut dan dikatakan,”Korban diduga mengalami depresi berat dan pikun bahkan korban sering keluar rumah tanpa diketahui oleh pihak keluarga,” Ujarnya.
“Dalam kejadian ini polisi berhasil mengamankan barang milik korban berupa daster warna ungu, jaket warna biru serta sandal jepit milik korban warna hitam.”pungkasnya disampaikan kepada Tim Liputan www.beritamadani.co.id. (Cak Kas/Candra)