IMG-20200112-WA0021 IMG-20200112-WA0015

Kediri, www.beritamadani.co.id – Makam Tua Meduran terletak di Dusun Meduran, Desa Ringinpitu, Kecamatan Plemahan, Kab.Kediri. Bila kita ingin berkunjung ke sana, jaraknya sekitar 7 Km dari Kota Kecamatan Plemahan,  mengarah ke arah utara, tepatnya di tengah persawahan.

Konon ceritanya Dusun Meduran ini dihuni oleh pendatang dari Pulau Madura, yang kala itu merantau dan berdagang di wilayah Kabupaten Kediri  di belahan sebelah barat dan utara, tepatnya mengarah ke arah antara Kecamatan Badas dan Kecamatan Kunjang. Namun wilayah Dusun Meduran, Desa Ringinpitu ini berada di wilayah Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri .

Darmaji warga setempat, yang orang tuanya merupakan penduduk asli dari Dusun Meduran dan  keturunan dari mbah buyutnya yang berasal dari Pulau Madura bercerita tentang misteri dibalik makam tua, yang ada di Dusun Meduran ini, yaitu Makam Mbah Lajing.

Di belakang Makam Mbah Lajing tepatnya kurang lebih sekitar 25 meter, terdapat makam umum dan di situlah juga ada punden atau makam yang sangat tua dengan berbatu nisan berukiran arca. Batu nisan itu terbuat dari batu andesit yang berukiran arca bertangan kiri 4 dan tangan kanan 4, atau yang kita sebut Arca Bathari Durga.

IMG-20200112-WA0017 IMG-20200112-WA0019

Warga masyarakat di Dusun Meduran ini, memperkirakan batu nisan ini merupakan peradaban di masa peralihan antara Kerajaan Kediri di masa Majapahit Airlangga. Makam ini oleh warga setempat dipugar dan diuri-uri. Pada hari-hari tertentu dilakukan acara-acara doa bersama, misalnya: manaqiban, tahlilan, pada Hari Kamis malam Jumat Legi, atau pada hari-hari suci di Penanggalan Jawa, tepatnya di Hari 1 Suro.

Pada Tahun 2015 dilakukan pembangunan kedua makam yang ada di dusun ini, yaitu di paling depan Mbah Lajing, juga bersama pujangganya atau versi yang lain istrinya, dan yang di belakang, yang kami telusuri di makam umum ini juga masih ada 2 makam lagi, yang satu batu nisannya  bergambar arca.

Konfirmasi didapat dari Darmadji yang merupakan putra asli Dusun Meduran ini,  memaparkan bahwa dia mempunyai rasa tanggung-jawab yang besar terhadap peninggalan warisan leluhur, di tempat dimana dia tinggal. Sehingga dia bekerjasama dengan Pemerintah Desa Ringinpitu untuk nguri-uri budaya, dan memberikan motivasi kepada generasi penerus agar nantinya dapat melestarikan budaya leluhur.

Lebih lanjut Darmadji berharap kedepan Pemda Kabupaten Kediri untuk bisa menjadikan Punden Mbah Lajing ini, sebagai tempat wisata religi. Selain itu juga, agar rekan-rekan pemerhati cagar budaya dan pelestari budaya dari Damar Panuluh, bisa membantu penelitian lebih lanjut, sehinga dapat diketahui, siapakah gerangan kedua makam tersebut yang sebenarnya. Sehingga nantinya bisa ada kejelasan riwayat, dari makam-makam tua yang ada di Dusun Meduran ini. (Dhepanggah/Candra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Tangisan Para Ibu Bayangkari Mengiringi Sertijab Kapolres Kediri
Next post Konsolidasi Camat Dengan Perangkat Desa di Wilayah Kecamatan Gurah