IMG-20191211-WA0039 IMG-20191211-WA0040

Kediri, www.beritamadani.co.id – Desa Gurah yang  juga sebagai Ibukota Kecamatan Gurah, merupakan pintu masuk ke arah Monumen Simpang Lima Gumul, sebuah ikon yang menjadi  kebanggaan masyarakat Kab. Kediri, dimasa lalu dan masa kini. Di Desa Gurah ini ada punden yang amat menyimpan rahasia sejarah masa lalu, pada zaman Kerajaan Kediri dan juga masih ada kaitannya dengan sejarah masyarakat Bali. Yaitu Petilasan atau tempat tinggal Mbok Girah Rondo Kuning.

Lokasi punden ini terdapat di belakang Kantor Koramil dan Kantor Pegadaian, Kec. Gurah, Kab. Kediri, bila kita menuju ke petilasan ini, bisa lewat jalan raya jalur provinsi, dari Kecamatan Pare menuju Kab. Kediri, tepatnya di Kampung Kauman Gurah. Dari sinilah asal-muasal nama Desa Gurah,  yaitu dari kata Kampung Gurah  tempat tinggal Mbok Girah Rondo Kuning. Nama Kuning menurut sejarah adalah  karena semasa hidupnya Mbok Girah, selalu menggunakan jarit dan kemben warna kuning.

IMG-20191211-WA0035 IMG-20191211-WA0036

Akhirnya pada masa kepemimpinan Haji Suyono, yang merupakan Kepala Desa Gurah (Haji Suyono telah menjabat Kepala Desa selama 3 periode,red), mendapatkan bantuan dana untuk pembangunan desa dari Provinsi Jawa Timur pada Tahun Aggaran  2017 sd  2018, dialokasikan dana untuk membangun akses jalan menuju Petilasan atau Punden Mbok Girah Rondo Kuning, yang terletak  di RT.01 RW.02, Kampung Kauman, yang terletak di sebelah belakang Kantor Koramil dan Kantor Pegadaian. Pembangunan jalan menuju petilasan ini, diharapkan dapat mempermudah warga masyarakat setiap ingin berkunjung ke punden. Setiap hari-hari besar Tahun Jawa, dilaksanakan selamatan oleh warga masyarakat setempat dan generasi muda khususnya, yang masih mau nguri-uri serta melestarikan budaya leluhurnya.

Perlu diketahui bahwa Desa Gurah sendiri saat ini terbelah menjadi 2 wilayah, ada di sebelah barat jalan Provinsi Jawa Timur dan di sebelah timur jalan. Wilayah Gurah di sebelah barat dinamakan Gurah 2 dan kemudian di sebelah timur, dinamakan Gurah 1.

Di era peradapan saat ini Kepala Desa Haji Suyono, berharap generasi muda nantinya tetap uri-uri  budaya leluhur, karena punden tersebut cikal bakal Desa Gurah. Selain itu Hadi Suyono berharap warga masyarakatnya tetap bersatu padu, turut serta terlibat dalam pembangunan dan hidup rukun.

IMG-20191211-WA0041 IMG-20191211-WA0038

Di wilayah Kecamatan Gurah ini juga mempunyai Situs Calon Arang yang berada di wilayah Desa Sukorejo, tepatnya di Dusun Butuh. Situs Calon Arang ini sekarang sudah dipugar  oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri, sebagai destinasi wisata religi. Dari keberadaan Situs Calon Arang  inilah diyakini bahwa masih berkaitan  dengan keberadaan Punden Mbok Girah Rondo Kuning .

Punden ini pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat, banyak para peziarah yang datang ke sini, untuk melakukan meditasi atau tirakatan. Membacakan Doa Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bila anda tertarik dengan keberadaan punden ini, mari berwisata religi ke Desa Gurah. Bila ingin lebih jauh lagi sejarahnya bisa bertanya pada Pak Hok selaku Juru Kunci  yang tinggal tepat di depan Lokasi Punden Mbok Girah Rondo Kuning.(Pakdhe Panggah/Chandra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Sambel Pecel dan Krupuk Puli Jawa Khas Kediri Pak Wahyu
Next post Gladi Bersih Pelantikan Kepala Desa se-Kabupaten Kediri 2019