IMG-20190928-WA0028 IMG-20190928-WA0031

Jombang, Beritamadani.co.id – Kegiatan Sedekah Dusun Sanggararum, Desa Mojojejer, Kec.Mojowarno, Kab.Jombang, dilaksanakan mulai Tanggal 27-28 September 2019. Dengan rangkaian kegiatan: 1.Tumpengan, dilaksanakan kemarin malam 27/9/2019 dan 2.Pertunjukan Wayang Kulit dengan Ki Dalang Teguh Trisno (Mojoagung), dilaksanakan hari ini 28/9/19. Bertempat di Jl.Tugur dan Balai Pertemuan Dusun Sanggararum.

Acara tumpengan dilaksanakan kemarin malam 27/9/19, panitia menyediakan 150-160 ekor ayam bakar untuk dinikmati semua warga Dusun Sanggararum. Kemudian dilanjutkan pada siang ini 28/9/19 dengan acara mengirim doa untuk para leluhur Dusun Sanggararum yaitu Mbah Tugur, Mbah Subur, Mbah Seger  dan Mbah Sadi. Sebelum acara doa dimulai, semua warga dusun berkumpul sambil membawa makanan juga ada beberapa tumpeng dari rumah masing-masing, kemudian semua makanan yang dibawa dikumpulkan menjadi satu. Setelah terkumpul makanan dibagi rata ke semua warga. Doa dimulai Pukul 13.00-13.30 WIB, dan selanjutnya makan bersama bertempat di Halaman Makam Mbah Tugur sampai acara selesai.

IMG-20190928-WA0030 IMG-20190928-WA0032

Disampaikan kepada awak Beritamadani.co.id oleh Ketua RW.3 Dusun Sanggararum, Sulianto: “Kegiatan di Makam Mbah Tugur ini dimulai dengan saling berbagi makanan antar warga, dilanjutkan dengan kirim doa untuk para aulia dan makan bersama. Kami berharap dengan diadakannya kegiatan sedekah dusun ini, kita semua Warga Sanggararum mendapatkan berkah dengan hasil panen yang melimpah, usaha-usaha lancar dan semua warga dusun dijauhkan dari segala bencana”.

Puncak acara sedekah dusun ini diakhiri dengan pertunjukan wayang kulit. Sebelum acara pertunjukan wayang kulit , diawali dengan penampilan empat Penari Remo, dimana ke empat penari ini menari dengan lemah gemulai diiringi tembang pilihan penonton. Pertunjukan wayang kulit dimulai Pukul 10.00 WIB dan akan berlangsung sampai dini hari.

IMG-20190928-WA0023 IMG-20190928-WA0025

”Kegiatan sedekah dusun ini diadakan setiap tahun tiap Bulan Suro, tujuannya  yaitu agar anak-anak muda nanti bisa mengenang, mengetahui, jerih-payah para leluhur kala itu, yaitu punden Dusun Sanggararum “. Ujar Edi Purwanto Ketua Panitia Sedekah Dusun Sanggararum. Komentar yang sama juga disampaikan oleh Putut Sulistiyono, selaku Kepala Desa Mojojejer:”Supaya anak-anak kami, warga-warga kami kedepan, bisa selalu ingat kepada leluhur Dusun Sanggararum Desa Mojojejer.

Perlu diketahui bahwa Makam Mbah Tugur terletak di Dusun Sanggararum, masuk Wilayah RT.04 RW.03 Desa Mojojejer, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Di tempat ini dimakamkan seorang  tokoh atau aulia yang sangat dihormati oleh masyarakat sekitarnya karena jasanya mendirikan perdusunan, yang pada akhirnya bernama Dusun Sanggararum.

“Mbah Tugur ini adalah tokoh yang berasal dari Mataram, bergelar Padmi Panggili. Padmi Panggili merupakan kakak dari Padmi Pandili yang juga menjadi tokoh dihormati di Jabung. Dalam perjalanannya Mbah Tugur membuka lahan untuk dijadikan Pedusunan Sanggararum ini. Di lingkungan makam ini juga dimakamkan para pembantu dari Mbah Tugur yang terdiri dari 3 orang yang juga sangat dihormati yaitu: 1.Mbah Sadi, 2.Mbah Seger, 3 Mbah Subur. Dimakamkan berurutan dari sebelah kanan ke kiri adalah Mbah Tugur, Mbah Subur , Mbah Seger  dan Mbah Sadi”. Disampaikan oleh Hari Mulyanto , Ketua RT.04 RW.03, Dusun Sanggararum.

IMG-20190928-WA0027 IMG-20190928-WA0026

Di Makam Mbah Tugur, pada waktu tertentu juga terdapat para peziarah untuk berdoa  dan setiap Tahun Baru Islam juga terdapat kegiatan Sedekah Dusun. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi  masyarakat Dusun Sanggararum. Masyarakat bergotong-royong setiap tahun menyelenggarakan kegiatan Sedekah Dusun.  Adapun tujuan kegiatan ini  sebagai ucapan syukur kepada Tuhan YME atas berkat  yang telah diberikan sepanjang tahun kepada Warga Sanggararum, berdoa agar masa yang akan datang juga tetap diberikan berkat dan rachmat-Nya, juga mengenang atau  uri-uri para leluhur yang sangat berjasa Babad Dusun Sanggararum .

Kegiatan di lingkungan tempat Wisata Religi seperti Makam Mbah Tugur ini pada akhirnya akan menjadi sebuah kegiatan  budaya di tempat tertentu, hasil dari kearifan lokal yang sangat dipengaruhi oleh kehidupan dan kepercayaan masyarakat sekitarnya. Mari kita lestarikan tradisi yang baik untuk memperkuat karakter bangsa. (Dv-Cn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Kegiatan Pasar Wisata 91 Blabak Kediri
Next post Pertemuan Rutin Paguyuban Kelud Mandiri