Pacitan, Beritamadani.co.id – Tim Verifikasi Penilai Pelaksanaan BBGRM (Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat) Tingkat Nasional Tahun 2017, telah melaksanakan verifikasi di Desa Ngadirojo, Kec. Ngadirojo, Kab. Pacitan pada Hari Selasa, 12 September 2017. Desa Ngadirojo masuk nominasi 5 besar, Lomba BBGRM Tingkat Nasional Tahun 2017, maju mewakili Provinsi Jawa Timur. Pada kegiatan verifikasi ini Tim Penilai dari Jakarta tiba di Ngadirojo Pukul 09.00 WIB.
Dalam rangka menyambut datangnya Tim Verifikasi Penilai Pelaksanaan BBGRM Tahun 2017 ini, sepanjang Jalan Desa Ngadirojo dipadati masyarakat. Setelah tiba di Depan Kecamatan Ngadirojo, Tim Verifikasi langsung membangun komunikasi langsung dengan akrab, yaitu berjabat tangan dengan warga masyarakat yang sudah berjajar rapi di pinggir kanan-kiri jalan. Kemudian Tim Verifikasi melanjutkan perjalanan menuju Kantor Kawedanan Lorok dengan kendaraan yang sudah disediakan. Di belakang kendaraan Tim Verifikasi ini lenggak-lenggok penari mengikuti kendaraan, diiringi irama musik tradisional, yaitu alat musik yang terbuat dari bambu.
Sesampainya di Kawedanan Lorok, rombongan Tim Verifikasi Penilai Pelaksanaan BBGRM Tahun 2017, memotong pita yang diwakili oleh Rooy John Salamony, didampingi oleh Luky Tribaskorowati Indartato, Arwiyati, Yudi Sumbogo dan Gunawan, sebagai tanda dimulainya Penilaian Pelaksanaan BBGRM Tahun 2017, di Desa Ngadirojo, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan.
Dalam sambutannya, Yudi Sumbogo, selaku Wakil Bupati Pacitan, mewakili Bupati Pacitan menyampaikan, “Atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan, menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih kepada Tim Verifikasi Penilai Pelaksanaan BBGRM Tahun 2017, tentunya kehadiran Bapak / Ibu Tim Penilai, merupakan suatu kehormatan dan penghargaan tersendiri bagi kami Masyarakat Kabupaten Pacitan, khususnya Desa Ngadirojo, karena merupakan Juara 1 Tingkat Provinsi Jawa Timur, pada Tahun 2016 dan pada saat ini akan dinilai tingkat nasional. Semoga pelaksanaan Verifikasi Penilai Pelaksanaan BBGRM dapat berjalan dengan baik dan semoga Desa Ngadirojo, berhasil menjadi Juara 1 Tingkat Nasional”.
Rooy John Salamony, selaku Kepala Sub.Direktorat Perencanaan Dana Desa Kementerian Dalam Negeri, menyampaikan, “Monggo uang dana desa yang sudah ada kita combain dengan partisipasi masyarakat yang luar biasa ini. Kita gerakkan sektor ekonomi, biar kita bisa hidup sendiri. Mungkin kita punya potensi wisata yang bisa kita kembangkan mari kita kembangkan, supaya suatu hari nanti komponen transfer hanya sebagai pelengkap saja. Tugas kita untuk membangun Ngadirojo kedepan. Bukan untuk kita tetapi untuk generasi mendatang dari Ngadirojo”.
Setelah acara ceremonial selesai, Tim Verifikasi yang terbagi dalam beberapa kelompok, langsung terjun ke lapangan untuk melihat langsung ke beberapa titik penilaian antara lain dari Balai Desa Ngadirojo, Taman Posyandu Krajan, Paguyuban Lansia, Kawasan Rumah Pangan Lestari dan Sumber Air Kapyuran.
Saat dikonfirmasi Awak Beritamadani.co.id, Gunawan SH., MM., selaku Kepala Wilayah Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, menyampaikan, “Berdasarkan surat dari Kemendagri, pada Tahun 2016, Desa Ngadirojo mendapatkan Juara 1 Tingkat Provinsi, dalam rangka BBGRM dan saat ini Penilaian BBGRM Tingkat Nasional, karena Ngadirojo masuk 5 besar Tingkat Nasional”.
“Masing-masing indikator 4 bidang, sudah ada evaluasi ke lapangan yang kesemuanya sudah sesuai dengan kebijakan yang ada di Jakarta. Keempat indikator itu adalah: kemasyarakatan, ekonomi, kesejahteraan sosial, kebersamaan dan kebersihan lingkungan. Harapan masyarakat yaitu bagaimana sistim gotong-royong kemasyarakatan, bisa lebih memasyarakat”, pungkas Gunawan.
Setelah acara penilaian selesai, Pukul 15.00 WIB., semua Tim Penilai beramah- tamah di rumah Kepala Desa Ngadirojo dan mengabadikan moment dengan foto bersama, kemudian meninggalkan Desa Ngadirojo. Semoga Desa Ngadirojo Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Pacitan, bisa menjadi teladan yang baik untuk desa-desa lain di Jawa Timur khususnya dan desa-desa lain yang ada di Indonesia. (Widya)
