IMG-20170717-WA0011 IMG-20170717-WA0009

Kediri, Beritamadani.co.id – Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dan Festival Panji Nasional 2017, Dilaksanakan di Area Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, mulai Tanggal, 16 – 22 Juli 2017.

Acara ini dihadiri oleh Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. H. Jarianto, M.Si., Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, Bupati dan Wakil Bupati Kediri, Kepala Bakorwil Madiun, Kepala Bakorwil Malang, Wakil Bupati Trenggalek, Wakil Bupati Ponorogo, Wakil Bupati Blitar, Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur, segenap anggota Forkopimda Kabupaten Kediri, Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Kediri, alim ulama, seniman, budayawan dan tokoh masyarakat.

Acara Pembukaan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dan Festival Panji Nasional 2017, diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Sambutan dari Bupati Kediri.

IMG-20170717-WA0014 IMG-20170717-WA0012

Dalam sambutannya, dr. Hj. Haryanti Sutrisno, selaku Bupati Kediri, menyampaikan, “Merupakan suatu kebanggaan bagi kami bahwa Festival Panji Nasional diadakan bersamaan dengan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri Tahun 2017. Tema Panji Merajut Keharmonisan Nusantara, Kala Panji Panji Sukmatikta dengan tag line Panji Balik Kampung, Festival Panji Nasional dan Pekan Budaya dan Pariwisata Tahun 2017, merupakan sarana untuk menghimpun kembali Budaya Panji yang berakar di Jawa Timur, khususnya Kediri, yang telah tersebar di seluruh Nusantara, yang kita rangkai kembali lebih indah dan lebih bermakna. Tema ini sekaligus mendorong naskah cerita panji sebagai memory of the world dari UNESCO”.

Dilanjutkan dengan Sambutan dari Gubernur Jawa Timur, yang diwakili oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Jarianto, M.Si., menyampaikan, “Dalam rangka upaya membangkitkan dan mengekspresikan kembali Budaya Sastra Panji dalam kehidupan masyarakat, Festival Panji yang dilaksanakan Tahun 2017, di Kabupaten Kediri, merupakan festival yang mengutamakan penggarapan nilai yang memuat tema penggembaraan Panji yang mengekspresikan nilai kebijakan ekologi, nilai sosial kemasyarakatan yang aktual sehingga dapat memberikan gambaran refleksi tentang penggambaran Panji dalam lintasan budaya lokal dan global”.

IMG-20170717-WA0005 IMG-20170717-WA0004

“Cerita Panji adalah Karya Sastra Lisan dari Jawa Timur, yang diperkirakan muncul sejak Era Keemasan Kediri Jaman Kerajaan Daha, yang kemudian sangat populer pada Jaman Majapahit, hingga tumbuh dan berkembang ke Seluruh Nusantara, bahkan sampai Kawasan Melayu, Thailand, Laos, Kamboja”.

“Bangsa yang memiliki keanekaragaman budaya yang sangat melimpah dan beraneka-ragam yang telah mengembangkan peradabannya sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu sehingga memiliki ragam kekayaan budaya dan ciri khas yang berbeda-beda sehingga menjadi langkah awal sebuah gerakan ditingkat lokal, regional maupun nasional dalam rangka penegakan kembali bahwa Cerita Panji merupakan karya sastra adi luhung asli Indonesia yang telah menjadi bagian dari budaya nasional dan mempersiapkan budaya dalam rangka mengantar Kebangkitan Panji di Jawa Timur, yang bertujuan: mengangkat dan mempopulerkan Cerita Panji dalam kehidupan masyarakat; sebagai langkah awal gerakan budaya ditingkat lokal, nasional dan dunia global; menggerakkan masyarakat agar lebih mengenal dan memahami arti Sastra Panji sekaligus merevitalisasi berbagai tumbuh seni budaya yang bersumber atau terinspirasi oleh Sastra Panji agar lebih memasyarakat; mempopulerkan kembali Cerita Panji sebagai objek wisata budaya yang edukatif, sehingga dapat meningkatkan Kunjungan Wisata ke Jawa Timur”, pungkas Dr. H. Jarianto, M.Si.

IMG-20170717-WA0000 IMG-20170717-WA0010

Dilanjutkan dengan sambutan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., menyampaikan, “Arah Pembangunan Kebudayaan di Indonesia sangat menekankan pada penguatan jati diri dan pembangunan karakter bangsa. Karakter harus dibangun dengan sungguh-sungguh, dan pembangunan karakter harus usaha yang sadar, terarah, sistematis, agar karakter dapat mencerminkan jati diri yakni sifat dan perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur”.

“Karakter bangsa seharusnya menjadi arus utama dalam pembangunan nasional kebudayaan. Artinya dalam setiap upaya pembangunan harus selalu memikirkan keterkaitan dan dampaknya dalam pembangunan karakter. Dengan demikian dapat diharapkan karakter yang terbentuk nantinya akan mengarah ke hal yang bernilai positif. Jatidiri dan karakter bangsa disini berada pada tataran ide, tidak terbentuk secara nyata atau empiria, tetapi hanya dapat dirasakan dampaknya”.

IMG-20170717-WA0006 IMG-20170717-WA0003

“Atas nama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat mendukung, memberikan apreasiasi yang sangat tinggi atas prakarsa Pemerintah Kabupaten Kediri dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, untuk menguri-uri khasanah budaya yang sudah lama menjadi kebanggaan secara turun menurun bagi masyarakat, khususnya Masyarakat Kediri dan Jawa Timur ini”.

“Peserta didik harus paham dengan keunggulan lokal, kearifan lokal, kecerdasan lokal termasuk budaya lokal yang ada disitu. Saya sarankan Cerita Panji ini menjadi ekstra kurikuler wajib untuk para siswa yang ada di sekitar Kediri khususnya Kabupaten Kediri. Sehingga jangan sampai anak-anak didik yang berasal dari Kediri tidak tahu bahwa di daerahnya ada kekayaan budaya yang luar biasa yang dihargai oleh negara, bukan hanya bangsa sendiri tapi juga bangsa manca negara. Oleh karena itu saya berharap kegiatan semacam ini juga melibatkan siswa dalam rangka penghayatan terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa”, pungkas Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP., mengakhiri sambutannya.

IMG-20170717-WA0007 IMG-20170717-WA0001

Saat dikonfirmasi Awak Beritamadani.co.id, Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro, menyampaikan, “Ini sudah kita persiapkan sejak tahun yang lalu dan saya sangat kagum, sangat terkesan bahwa sudah berjalan, sudah bagus. Jadi bagaimana dengan festival ini kita membangkitkan kembali revitalisasi budaya nenek moyang kita 700 tahun yang lalu. Pemerintah Kabupaten Kediri dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, memegang peranan besar. Bulan depan festival ini akan diteruskan di Jakarta”.

“Kebangkitan panji juga dikaitkan dengan keharmonisan nusantara merajut dan memperkuat karakter bangsa. Ini perlu dimasukkan dalam sastra ataupun pagelaran atau tarian yang akan datang. Sehingga panji itu tidak saja pagelaran, tetapi juga sangat berguna bagi pariwisata. Orang datang ke Kediri untuk Pariwisata Panji dan untuk melihat design dari Panji, sehingga mempunyai daya ekonomi yang tinggi”, pungkas Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro.

IMG-20170717-WA0002 IMG-20170717-WA0008

Sebagai acara pembuka Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dan Festival Panji Nasional 2017, diadakan parade budaya dan pawai mobil hias yang diikuti oleh kontingen satker-satker yang ada di lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri dan beberapa kontingen tamu dari Kota Kediri, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Jembrana Bali. Parade Budaya dan Pawai Mobil Hias ini start dari Area Simpang Lima Gumul dan finish di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Kediri.

Masyarakat Kabupaten Kediri dan sekitarnya sangat berantusias dengan acara ini. Ini terbukti dengan banyaknya warga yang memadati area sepanjang jalan yang dilalui parade budaya dan pawai mobil hias sejak pagi sampai siang. Mereka tetap setia menunggu sampai mobil hias yang terakhir lewat. (Widya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Pengajian Akbar Bersama Hj. Kharisma Yogi Noviana
Next post Seminar Nasional Budaya Panji