IMG-20170724-WA0010 IMG-20170724-WA0009

Kediri, Beritamadani.co.id –  Seni merupakan bagian dari industri kreatif yang mampu menghasilkan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. Beragam kreativitas dan inovasi kini mendapat tempat yang istimewa di Bumi Panji Kabupaten Kediri. Dengan bangga Kabupaten Kediri mempersembahkan Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara untuk Masyarakat Kediri dan sekitarnya.

Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara digelar di Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, pada Hari Sabtu, 22 Juli 2017, dalam rangka Penutupan Pekan Budaya dan Pariwisata Kabupaten Kediri dan Festival Panji Nasional 2017.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Kediri, Wakil Bupati Kediri, Forkopimda Kabupaten Kediri, Kajari, Kapolres, Dandim, DPRD Kabupaten Kediri, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sekretaris Daerah se Provinsi Jawa Timur, Ketua Paguyuban Kesenian Jaranan Kabupaten Kediri beserta para anggota, Duta Kesenian, Seniman, Budayawan, Tokoh Masyarakat dan Masyarakat Kabupaten Kediri dan sekitarnya.

IMG-20170724-WA0004 IMG-20170724-WA0005

Pagelaran Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara ini diawali dengan penampilan Tari Panji Kembar dan Tari Panji Semirang. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian Piagam Penghargaan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri, kepada Ketua Paguyuban Jaranan Kabupaten Kediri Heri Pratondo dan juga cinderamata kepada Perwakilan Duta Wisata dan Kesenian dari DKI Jakarta, Bontang, Ponorogo, Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, Balikpapan, Ambon, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kota Blitar, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kota Kediri.

Dilanjutkan dengan Sambutan dari Wakil Bupati Kediri. Dalam sambutannya, Drs. H. Masykuri, MM., menyampaikan, “Pagelaran Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara ini diikuti 2383 personil sebagai rangkaian Festival Panji Nasional dan Pekan Budaya dan Pariwisata 2017. Selain sebagai hiburan, acara ini juga menjadi bentuk kepedulian beragam pelestarian dan pengenalan seni budaya kepada masyarakat”.

IMG-20170724-WA0010 IMG-20170724-WA0008

“Tari kolosal pada hari ini melibatkan 2383 Penari dari Kabupaten Kediri dan juga duta-duta dari luar daerah antara lain DKI Jakarta, Bontang, Ponorogo, Kabupaten dan Kota Pasuruan, Balikpapan, Ambon, Tulungagung, Trenggalek, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kota Blitar, Kota Salatiga, Kota Semarang dan Kota Kediri dan semuanya. Atas nama Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Kediri kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya dan terimakasih atas partisipasinya. Semoga atas partisipasi dan kepedulian semuanya sebagai amal ibadah dalam rangka menguri-uri Budaya Nusantara khususnya Budaya Barong”.

“Untuk mendukung kegiatan ini kami laporkan bahwa kita mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dimana Jakarta sampai saat ini baru bisa mendatangkan 9 daerah untuk Festival Barong tetapi di Kediri sudah 17 daerah bisa hadir. Mudah-mudahan kita tetap bisa melaksanakan dan meningkatkan pelayanan kita kepada masyarakat dan mudah-mudahan budaya kita semakin lama semakin maju dan lestari”.

IMG-20170724-WA0007 IMG-20170724-WA0011

“Marilah kita mengharap ridho dan hidayah Allah SWT dengan mengucapkan “Alhamdulillahirobbil’alamin” Festival Panji Nasional dan Pekan Budaya dan Pariwisata tahun 2017 Kabupaten Kediri, saya nyatakan ditutup”, pungkas Drs. H. Masykuri, MM.

Sebelum dimulainya Tari Kolosal 1000 Barong, diawali dengan Tari Pecut, kemudian Ketua Pasjar Kabupaten Kediri memberikan aba-aba sebagai tanda dimulainya Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara dengan diiringi gamelan dan Kidung Macapat.

IMG-20170724-WA0002 IMG-20170724-WA0003

Untuk memeriahkan pagelaran Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara, H. Supoyo, SH, M.Si., Sekda Kabupaten Kediri ikut ambil bagian dalam Tari Kolosal 1000 Barong dengan menari membawa barongan membaur dengan peserta lain.

Tari Kolosal 1000 Barong Nusantara ini bagaikan magnet yang sangat kuat. Ini terbukti dengan banyaknya penonton yang memadati Kawasan Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, sejak pagi hingga malam hari. (Widya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Tari Topeng Losari
Next post Kirab Budaya Dalam Rangka Bersih Desa Sumberjati Kabupaten Blitar