sam_1162 sam_1193

Kediri, Beritamadani.co.id – Acara Kirab ini dilaksanakan pada Hari Kamis, 27 Oktober 2016, mulai Pukul 08.20 WIB, sampai Pukul 11.00 WIB, start halaman rumah Kepala Desa Sukorejo, finish Punden Ki Ageng Sukodono. Sebelum acara kirab dimulai, diadakan upacara pembukaan.

Acara pertama pembukaan diawali dengan bacaan Basmallah. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia. Dalam sambutannya Gandi, mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas sumbangannya, berupa apapun, sehingga acara ini bisa terlaksana. Panitia sudah berusaha sebaik mungkin, tapi masih banyak kekurangan. Mohon maaf apabila ada kekurangan.

dsc02680 dsc02655

Dilanjutkan dengan sambutan dari Sudarmanto, Kepala Desa Sukorejo. Dalam sambutannya Sudarmanto menyampaikan, “Sedikit asal-usul Dusun Katang, yang tertuang dalam Prasasti Kamulan. Dusun Katang merupakan sebuah kedatuan yang merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Kediri, dimasa akhir dengan raja Kertajaya. Kedatuan katang diserang musuh dari timur pada tahun 1194 M tepatnya Tanggal 31 Agustus, sehingga raja melarikan diri untuk dapat mengendalikan. Disaat inilah terdapat  4 raja bawahan melalui ken adeg yang membantu untuk memerangi musuh tersebut dan dapat mengalahkannya, yang akhirnya Kertajaya bisa menduduki kembali Kedatuan katang. Berangkat dari inilah, saya punya keyakinan Katang akan tumbuh dan berkembang untuk mengembalikan harkat dan martabat sebagai pusat pemerintahan yang seperti saat ini dilaksanakan sebagai pengejowantahan sebagai bentuk kekuasaan pada waktu itu. Dilihat dari sisi legenda bahwa gumul merupakan daerah bawah, gumul merupakan tempat bergumulnya para bala tentara dan katang merupakan tempat antang antangan orang yang berperang dari jongbiru (bandar) merupakan tempat peperangan pada masa itu. Didukung dari legenda Sukodono, masyarakat banyak yang menyakini bahwa Sukodono merupakan tempat pertemuan dari para pendeta untuk pemberian sigma atau bebas pajak.

dsc02636 dsc02627

Eko Wahyono selaku Kepala Wilayah Kecamatan Ngasem, menyampaikan, “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa jadi bentuk melestarikan budaya kita, sebagai rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan taufik serta hidayah-Nya berupa kesehatan, rezeqi, ketentraman. Juga sebagai wahana berdoa kepada leluhur yang sudah “babat” Dusun Katang ini. Semoga apa yang telah dilakukan mendapatkan balasan dari Tuhan dan bisa menjadikan kita mencintai budaya. “Wong Jowo ojo lali Jowone, Wong Indonesia ojo lali budayane””, pungkas Eko Wahyono mengakhiri sambutannya.

Setelah sambutan selesai, dilanjutkan dengan doa dan pasrah lambang panji dari Kepala Desa Sukorejo, kepada ketua panitia kemudian dilanjutkan dengan prosesi kirab menuju punden Ki Ageng Sukodono.

dsc02695 sam_1179

Saat dikonfirmasi Awak Beritamadani.co.id, Gandhi memaparkan, “Kita dari panitia mengemban amanah dari warga khususnya untuk bersih dusun karang yang diadakan setiap tahun, panitia berupaya untuk merangkul masyarakat dusun katang bagaimana acara ini bisa terselenggara dengan sempurna itu harapan kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerhati seni dan budaya khususnya dan semua yang telah mendukung acara ini”.

Sesampainya di punden diadakan ritual sungkeman dan selamatan yang diikuti oleh semua peserta kirab dan warga Desa Sukorejo dan sekitarnya. Setelah doa selesai warga menikmati ambengan bersama. (Widya – Made)

2 thoughts on “Kirab Budaya Memetri Bersih Dusun Katang Desa Sukorejo Ngasem Kabupaten Kediri

    1. Peringatan Sumpah Pemuda di Ndalem Pojok sudah naik….mari kita kobarkan semangat persatuan dan kesatuan…tks

Leave a Reply to madani Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Musrenbang Desa Gempolan Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri
Next post Panduan Sederhana Bagi Guru Tentang Strategi Pembelajaran Untuk ABK Dalam Setting Kelas Reguler