DSC04937 DSC04927

Kediri, Beritamadani.co.id – Desa Menang Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri menyimpan banyak tempat bersejarah. Diantaranya Sendang Tirto Kamandanu, Petilasan Sri Aji Joyoboyo, Pure atau Palinggih Empu Bharadah. Menurut sejarah, Sendang Tirto Kamandanu merupakan tempat untuk menyucikan diri Sang Prabu Sri Aji Joyoboyo sebelum muksa. Sendang Tirto Kamandanu banyak menarik wisatawan untuk berwisata religi. Salah satunya Rombongan dari Bali yang dipimpin oleh Ida Shri Bhagawan Hari Wira Ratu Manik.

Saat dikonfirmasi Awak Beritamadani.co.id, Ida Shri Bhagawan Hari Wira Ratu Manik menuturkan, “Kami rombongan dari Pasraman Negeri Panca Sari Kriye Ratu Manik Bali sejumlah 35 orang, ke Sendang Tirto Kamandanu ini untuk napak tilas nguri-nguri leluhur sebelum mengadakan Upacara Pitra Yadna Leluhur Agung Kediri Ngaben atau Ngentas-Nyekah-Ngelinggihang di Candi Tegowangi Pare Kediri besok Hari Minggu, 28 Agustus 2016”.

DSC04922 DSC04934

“Upacara Ngaben untuk mensucikan roh leluhur”.”Upacara Ngaben ini terdiri dari dua tahapan yaitu Upacara Ngaben atau Ngentas dan upacara Nyekah, upacara untuk menyucikan badan halusnya”.”Jadi badan kita ini, sang atma dibungkus oleh badan kasar”. “Badan kasar dikubur atau dibakar yang nantinya akan habis”.”Yang dikubur atau dibakar itu badan kasarnya”.”Yang ada tinggal badan halusnya”.”Apabila tidak diupacarai atau tidak disucikan lagi, maka dia akan jadi gentayangan”.”Jadi itu disucikan setelah dilepas badan, badan halusnya dari penyebabnya atma, maka ini bisa melanjutkan kewajibannya untuk reinkarnasi atau mencapai muksa atau surga”. “Tidak lagi terikat, karena badan halus masih bersifat materi yang terikat”.”Acara itu menyucikan badan orang meninggal”.”Kan sekarang badannya dikubur atau dibakar, kan masih ada badan halusnya, makanya diupacarakan lagi namanya nyekah”.”Sekah inilah nanti dibakar lagi sekahnya, dilepaskan, diikatkan pada atma dan badan halusnya”, pungkas Ida Shri Bhagawan Hari Wira Ratu Manik”.

IMG-20160827-WA0019

Ditempat terpisah Ki Suratin, Juru Kunci Sendang Tirto Kamandanu, meyampaikan, “Kami merasa senang dengan adanya kunjungan dari Bali ini”.”Sendang Tirto Kamandanu merupakan satu saksi bisu yang menggali budaya”.”Semoga nanti tercermin pada budaya yang selaras dan harmonis”.”Semoga nanti tetap menjadi kunjungan wisata yang indah dan tidak hilang dari lamunan setiap manusia atau masyarakat yang ada di Indonesia”. (Widya)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Badas Cinta Rosul Bersama Habib Syekh Dalam Rangka HUT RI Ke-71
Next post Karnaval Dalam Rangka HUT RI Ke-71