SAM_1477SAM_1474

Kediri, Beritamadani.co.id – Hama tikus werok menyerang tanaman  padi, di Dusun Sadon, Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Areal persawahan yang ditanami padi rusak dimakan tikus werok, hasil panen padi menurun.

Awak Beritamadani mendatangi Denok, Warga Dusun Sadon, RT. 02, Desa Kawedusan, Kecamatan Plosoklaten, yang areal sawahnya terletak di RT. 02, dekat rumahnya seluas 150 ru, baru tanam padi hampir 2 bulan ini, mulai tumbuh padinya sudah diserang Tikus Werok, dengan memakan bagian bawah batang padi dan anak padi, sehingga padi tumbuhnya terganggu menjadi kerdil. Areal sawah Denok, sebagian ditanami jagung manis selain ditanami padi. Areal sawah yang tidak diserang hama tikus adalah areal sawah yang sebelah utara dengan luas sekitar 150 ru dan juga sawah yang terletak di Sadon barat seluas 200 ru.

Penghasilan perkotak (100 ru) sebelum diserang hama, bisa menghasilkan gabah kering 12-15 sak, satu sak berat 60 kg bila dijadikan beras sebanyak 40 kg. Namun setelah di serang hama tikus, hasil panen perkotak menurun menjadi 10 sak saja. Harga gabah basah per kwintal bisa Rp. 300.000,- dan gabah kering Rp. 350.000,- sampai dengan Rp. 400.000,-.

Untuk mengurangi merajalelanya hama tikus, Kepala Desa Kawedusan membuat  himbauan gerakan gropyok tikus setiap 1 minggu sekali. Saat gropyok tikus berlangsung, 1 tikus dihargai Rp. 1.000,- , dalam hal ini desa yang mengeluarkan biaya untuk menbeli tikus-tikus ini. Biassanya 1 orang bisa mendapatkan 10 – 50 tikus, jadi 1 orang bisa mendapatkan uang Rp. 10.000,- sampai dengan Rp. 50.000,-.

Denok selain menjadi seorang petani juga seorang pengusaha yang bermodal sendiri, ia memutar modalnya dengan cara membeli hasil panen dari masyarakat sekelilingnya, kemudian padi dijemur, diselep dan kemudian dijual kembali di toko-toko pelanggan, bisa dibilang Denok adalah tengkulak.

SAM_1475SAM_1488

Denok masih menggunakan manajemen tradisional, ia tidak menggunakan jasa perbankan dan juga tidak masuk kelompok tani. Mulai dari membeli pupuk ia lakukan sendiri, dikelola sendiri baik proses tanam sampai kepada proses jual beli.

Denok mempunyai cara penanggulangan tersendiri yaitu dengan memanggil seorang pawang untuk berdo’a di setiap sudut sawah. Karena dia menggunakan cara tradisional yaitu mengusir hama dengan cara spiritual. Tikus dianggap bukan musuh maka disuruh pergi supaya tidak mengganggu tanaman.(Made Sumadi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Karena Ulah Truk Pasir Resah Warga Desa Wilayah Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri Belum Berakhir
Next post Pembagian Zakat Dan Kegiatan Takbir Keliling di Desa Pandan Kidul Badas Kabupaten Kediri