IMG-20160608-WA0009 IMG-20160608-WA0005

Blitar, Beritamadani.co.id. Pedagang Takjil membanjiri Jalan Protokol sepanjang Jl. A. Yani, Kota Blitar, pada hari ke-3, menyambut Bulan Ramadhan 1437 H. Berdasarkan pantauan di sejumlah Jalan di Kota Blitar, Rabu, 8 Juni 2016, para pedagang telah menjajakan dagangannya sejak, pukul 15.00 Wib. Di sepanjang Jalan A. Yani, Depan Kantor Telkom Blitar, sampai Depan Kantor BRI Blitar. Pedagang Takjil musiman ini menjajakan berbagai jenis dagangan makanan dan minuman untuk berbuka puasa seperti : kolak roti – pisang, es buah, serta aneka sayur dan lauk pauk matang, untuk berbuka puasa dan bersantap sahur.

IMG-20160608-WA0008

Sumatra (48), Warga Karanglo, Kota Blitar, Pedagang Takjil, mengatakan kepada Awak Beritamadani.co.id: “Berdagang di Bulan Ramadhan ini sangat menguntungkan terutama dijam kerja, karena banyak pegawai dan ibu rumah tangga yang belum sempat memasak untuk berbuka”. “Sejak tiga tahun lalu, saya sudah berdagang takjilan, pembeli kebanyakan pegawai dan anak anak muda yang ngabuburit,”ucapnya.

Lebih lanjut, Sumatra, juga mengatakan:”Menu berbuka yang paling banyak dicari seperti kolak dan es buah, yang harganya cukup terjangkau,  yakni Rp. 4000,- satu porsi”. “Selain itu, makanan lain yang dijual yakni, sayur lodeh, sayur asam dan lauk pauk seperti lele goreng ayam goreng,trancam, pepes dan lainnya”. “Keuntungan relatif, omset bisa mencapai Rp.500 ribu, Itupun sudah sama modal, ” ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh pedagang lainnya bahwa berdagang di Bulan Ramadhan ini sangat menguntungkan,  terutama penjual sayur matang: “Saya sudah berjualan sayur matang sudah sejak empat tahun lalu”,kata Sundiah (39), pedagang di Depan SMPN  1, Kota Blitar.

IMG-20160608-WA0013

Hartono (56) juga mengatakan kepada Beritamadani.co.id:”Saya di Bulan Ramadhan selalu datang ke sini untuk membeli santapan berbuka, di sini mas, sudah rutin harganya pun relatif terjangkau “.

Respon Masyarakat Blitar untuk pasar takjil memang berbeda, terkadang dihari pertama sangat ramai tetapi terkadang justru sepi. Keuntungan yang didapat selama satu hari juga relatif tidak bisa ditentukan, akan tetapi pada hari pertama di pasar takjil ini memang cenderung sepi dan lebih ramai dihari kedua dan ketiga.(Prananda)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Mengupas Pemikiran Bung Karno Pada Peringatan Hari Lahirnya Bung Karno
Next post Mati Surinya Pengrajin Lokal Di Sentra Kerajinan Muebel Tunjungsekar Kota Malang