DSC04948 DSC04955

Blitar, Beritamadani.co.id – Piuning merupakan salah satu kegiatan yang pertama, menandai dimulainya Prosesi Tumpeng Agung Nusantara Gotong-royong ke-8, Tahun 2019. Kegiatan ini dilaksanakan pada  Hari Sabtu, Tanggal 15 Juni 2019, start mulai Jam 07.00 WIB sampai dengan selesai, dengan diikuti oleh Pengurus atau Pinisepuh LP2BN dan seluruh anggota panitia inti sebanyak 48 orang.

DSC04962 DSC04964

Adapun tujuan dari Piuning ini seperti yang disampaikan oleh Ki Aris Sugito, Ketua Umum LP2BN, kepada Awak Beritamadani.co.id,”Piuning merupakan bahasa lama, bila bahasa sekarang adalah “ngaweruhi” (memberitahu,red), artinya sebelum kita mengadakan hajat besar itu selalu mohon pangestu (doa restu,red) terhadap para leluhur. Nah!, karena disini Acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong-royong yang sifatnya nasional bahkan internasional, kita mohon pangestu pada para leluhur kita, yang mempunyai jasa yang tingkatannya nasional, bahkan internasional. Salah satunya adalah Raden Wijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Mojopahit, Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwa Bhumi merupakan pendiri Kerajaan Tumapel, Bung Karno Sang Proklamator dan Presiden Pertama RI. Dan kebetulan pelaksanaan Kirab Tumpeng Agung Nusantara dibulan ini merupakan satu rangkaian dari Bulan Bung Karno, yang mana mulai 1 Juni merupakan hari Lahirnya Pancasila, 6 Juni hari Lahirnya Bung Karno dan 21 Juni meninggalnya beliau. Acara Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong-royong ini merupakan acara yang penutup dari Acara Bulan Bung Karno”.

DSC04969 DSC04971

Route Kegiatan Piuning ini mengunjungi tempat-tempat wisata spiritual, yaitu: 1. Candi Kotes, merupakan tempat pendharmaan Ibu Kandung Gajah Mada, 2. Candi Rambut Monte, merupakan Petilasan Mpu Barada, untuk mengenang peristiwa Raja Balitung dan Prabu Boko, 3. Candi Sawentar, merupakan Pendharmaan Prabu Anusapati, 4.Candi Simping, merupakan tempat pendharmaan Raden Wijaya pendiri Majapahit, 5. Candi Waleri, merupakan pendharmaan Prabu Wisnu Jaya Wardana atau juga yang disebut Ronggowuni, 6.Candi Kalicilik, merupakan pendharmaan dari Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabuni atau Ken Arok, 7.Makam Bung Karno yang merupakan Sang Proklamator Negara Republik Indonesia. 8. Candi Brawijaya yang letaknya di area Candi Palah Penataran, merupakan pendarmaan Ibu Tribuwana Tungga Dewi yang merupakan Raja Majapahit, 9.Candi Pasujen yang letaknya di puncak bukit Lereng Gunung Kelud.

DSC04981 DSC04992

Seperti yang disampaikan oleh Ki Aris Sugito, Ketua Umum LP2BN,beberapa waktu yang lalu juga mengatakan,“Piuning adalah wisata spiritual pendekatan Jawa-Nusantara yang mengajarkan kita kepada konsep Manunggaling Kawula Gusti dalam kontek sebagai Manusia Nusantara. Bah apapun agama atau aliran kepercayaan, Nusantara punya Konsep Bhinneka Tunggal Ika – Tan Hanna Dharma Mangrwa. Walaupun berbeda-beda cara pandang kita menghadap  Tuhan, sejatinya sama. Satu tunggal tidak mendua. Artinya Tuhan itu Ya Satu, Esa. Inilah kehebatan di tanah air kita yang penuh warna ini. Pelangi Nusantara. Mengajarkan keindahan yang sebenarnya adalah rasa damai dalam bersama dihadapan Tuhan. Untuk itu mari kita terus menjaga kedamaian, keharmonisan ini, dengan mengedepankan kebersamaan walaupun kita merasa tidak sama. Demi tetap jayanya negri tercinta ini, demi kembali jayanya Jaman Keemasan Majapahit dalam konteks barunya di NKRI ini. Hanya dengan satu falsafah. Kembali ke Pancasila dan melaksanakan UUD 45  dalam kehidupan nyata !”.

DSC04943 DSC04956

Semoga apa yang diharapkan dari kegiatan ini terwujud, terealisasi dengan baik dan seluruh Rangkaian Prosesi Tumpeng Agung Nusantara VIII ini diberikan kelancaran, kesuksesan dan diridhoi oleh Tuhan Yang Maha Esa.(Cahyo)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Evaluasi Dan Pengembangan Wisata Kuliner Tradisional Mangunrejo
Next post Kirab Tumpeng Agung Nusantara Gotong-Royong ke VIII